Suara.com - Beberapa hari lalu, seorang kepala perawatan darurat di rumah sakit Queen London membagikan teknik pernapasan untuk meringankan gejala sesak napas akibat virus corona Covid-19.
Sar faraz Munshi, kepala perawatan itu, mengatakan, teknik pernapasannya bisa mencegah seseorang mengembangkan infeksi pneumonia sekunder. Cara ini juga membantu seseorang untuk mengurangi gejala flu, katanya.
Namun, apakah latihan pernapasan ini benar-benar membantu meringankan gejala virus corona Covid-19?
Menurut Tom Wingfield, seorang dokter dan dosen klinis penyakit menular di Liverpool School of Tropical Medicine, orang dengan asma yang pulih dari pneumonia seringkali dibantu oleh ahli fisioterapi pernapasan.
Tom juga mengatakan bahwa salah satu cara yang membantu memperlancar pernapasan seseorang adalah olahraga. Sebab, olahraga akan membuat paru-paru pasien terbuka, sehingga membantu menghilangkan cairan dan mengurangi peradangan.
"Karena, peradangan di sekitar alveoli, kantung udara di pinggiran paru-paru itu bisa merusak fungsi paru-paru. Kondisi ini juga mengurangi kapasitas paru-paru," jelas Tom Wingfield, dikutip dari The Guardian.
Sementara itu, Laura Breach, juru bicara Asosiasi Fisioterapis Chartered dalam Perawatan Pernapasan (ACPRC), juga mengatakan bahwa latihan pernapasan mestinya tidak berbahaya bagi orang yang sehat dan tidak berbahaya bagi penderita sesak napas.
Meskipun latihan pernapasan yang disarankan oleh kepala perawatan itu baik, tapi Lauran mengatakan, teknik pernapasan itu tidak benar.
Menurutnya, seseorang hanya perlu melakukan latihan itu dengan mengambil tiga hingga empat napas supaya tidak mengalami hiperventilasi dan sakit kepala.
Baca Juga: Sering Mimpi Buruk Selama Wabah Virus Corona Covid-19? Ini Kata Ahli!
Jika mengalami gejala virus corona Covid-19, menurutnya, seseorang mestinya tidak perlu melakukan latihan pernapasan yang memintanya batuk dengan sengaja sebagai bagian dari teknik.
"Kami selalu mendorong semua orang untuk bernapas melalui hidung, bukan mulut karena hidung sangat penting dalam melembapkan udara yang dihirup dan menangkap partikel apa pun di udara," jelas Laura.
Selain itu, belum ada bukti pula yang menyatakan teknik pernapasan kepala perawatan itu bisa meringankan gejala virus corona Covid-19. Jika memang teknik pernapasan itu berhasil, laura menilai, mestinya dokter sudah menyarankan hal itu sejak lama.
"Beberapa orang mungkin merasa lega dan tidak stres setelah melakukan latihan ini, tetapi belum ada bukti yang mendukung latihan itu," katanya.
Berita Terkait
-
Sabtu Kelabu, 21 Pasien Covid-19 RI Meninggal Dunia
-
Sering Mimpi Buruk Selama Wabah Virus Corona Covid-19? Ini Kata Ahli!
-
Ada Istri TSK Tewas Kena Corona, Polisi dan Tahanan Jalani Rapid Test
-
Corona RI Tembus 3.842 Kasus: Pasien 327 Meninggal, 286 Orang Sembuh
-
Bayi Terlahir Jadi PDP Corona, Ibunya Wafat saat Berjuang Melahirkannya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan