Suara.com - Anak Belajar dari Rumah, Orang Tua dan Guru Wajib Kerja Sama untuk Evaluasi
Situasi pandemi virus Corona Covid-19 membuat anak diwajibkan belajar dari rumah. Hal ini tak jarang menimbulkan keresahan bagi orangtua dan guru.
Menyikapi hal ini, psikolog Elizabeth Santosa mengatakan ada baiknya orang tua membantu guru dalam melakukan evaluasi terhadap program belajar mengajar dari rumah yang terjadi selama wabah virus corona.
"Guru sekolah lagi kelimpungan, kita orang tua juga kewalahan. Tenang, jangan panik, belajar dari sistem anak-anak. Bantu sekolah untuk evaluasi," kata Elizabeth dalam diskusi M&B Insta Live di Instagram, Senin (13/4/2020).
Salah satu yang perlu dievaluasi, menurut Elizabeth, anak-anak jangan dibiarkan terlalu lama duduk selama program sekolah dari rumah. Karena hal itu bisa membuat anak menjadi kurang gerak dan berdampak buruk pada kesehatannya.
"Kita bisa pakai meja laptop yang ada kakinya. Jadi anak-anak bisa belajar sambil berdiri. Atau minta sekolah untuk tetap adakan pelajaran latihan fisik dari rumah," tuturnya.
Selain itu, psikologi anak juga tetap harus dijaga oleh orang tua. Selama proses sekolah di rumah, Elizabeth menyarankan, orang tua harus memastikan anak-anak tetap rapi seolah-olah akan berangkat ke sekolah.
"Kalau anak-anak di rumah kan cuma pakai kaos, udah gitu kucel. Kita tahu kalau di sekolah harus rapi, kenapa kalau online malah kucel?
Kalau anaknya malas (saat jam sekolah) suruh pakai seragam aja," saran Elizabeth.
Elizabeth juga mengingatkan orang tua untuk menjaga kesehatan mental. Sebab, nak-anak yang menjalani sekolah dari rumah perlu dukungan orang tua agar tidak mudah bosan bahkan stres selama masa karantina mandiri akibat wabah virus corona.
Baca Juga: Berjalan 3 Bulan, Ini Jadwal dan Program Belajar dari Rumah TVRI
"Orang tua harus tetap optimis. Jangan kebiasaan ngomong stres depan anak, 'aduh ada tetangga meninggal', jangan bikin takut. Saya tidak mengajarkan bohong tapj kita harus jaga kondisi mental kita," kata praktisi psikolog Elizabeth Santosa dalam M&B Insta Live di Instagram, Senin (13/4/2020).
Elizabeth mengingatkan agar orang tua harus tetap merasa senang. Agar perasaan tersebut juga menular kepada anak. Menurutnya, prinsip mendidik anak adalah dengan menjadi orang tua panutan.
"Jangan menjadi sempurna. Kalau saya salah, saya akan minta maaf. Cara mendidik yang baik adalah menjadi teladan," kata Elizabeth.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia