Suara.com - Adakan Rapid Test Massal, Kemenkes dan BNPB Gaet Aplikasi Kesehatan Digital
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) telah menunjuk platform kesehatan digital KlikDokter untuk membantu pemerintah dalam percepatan penanganan dan penanggulangan Covid-19 lewat pelaksanaan rapid test massal.
Bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit, pelaksanaan rapid test massal ini diharapkan dapat mengikuti standar Medical Compliance.
Dengan begitu, layanan fitur risk assessment ini dapat mencakup berbagai kalangan masyarakat terutama masyarakat yang memiliki risiko tinggi penularan virus Covid-19.
Adapun Rumah Sakit yang bekerja sama dalam pelaksanaan rapid test massal ini adalah RS EMC Tangerang, EMC Sentul, RS Azra Bogor, RS Husada Utama Surabaya dan RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.
Layanan rapid test berlaku mulai 21 April 2020 kemarin dan dilaksanakan di rumah sakit rekanan yang telah ditunjuk oleh KlikDokter sesuai jam operasional rumah sakit.
"Kami berkomitmen membantu masyarakat untuk mendeteksi awal dengan melakukan skrining awal yang akurat, aman, cepat, mudah dan sejalan dengan himbauan pemerintah dalam physical distancing untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat serta mitra kami," kata Direktur Utama KlikDokter, Dino Bramanto lewat siaran tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (22/4/2020).
Nantinya layanan ini akan terus diperluas ke berbagai wilayah di Indonesia atas arahan Kemenkes dan BNPB.
Layanan sendiri tidak dikenakan biaya dan hanya berlaku 1 kali tes gratis untuk alat Rapid Test Kits. Pelanggan hanya dikenakan biaya pengganti peralatan pelindung tenaga medis dan jasa dokter.
Baca Juga: Sembako Kiriman Dikasih ke Janda Miskin, Marni: Kita Tak Mati Jika Berbagi
Pendaftaran dan pembayaran administrasi dapat dilakukan melalui aplikasi KlikDokter sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.
"Kami mendorong masyarakat agar tidak takut dan malu untuk memeriksakan diri, jika memiliki gejala dan pernah kontak dengan orang lain atau baru saja melakukan perjalanan dari negara yang juga terinfeksi Covid-19. Semakin cepat terdeteksi dan semakin cepat pengobatan, maka semakin besar peluang untuk kesembuhan," tutup Dino.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan