Suara.com - Sebuah studi awalan di China menyebut bahwa sekitar 12 persen pasien Covid-19 yang sembuh dari kasus-kasus serius mengalami masalah jantung dan beberapa menunjukkan fungsi hati yang rusak, demikian dilaporkan Fox News.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya efek jangka panjang pada pasien Covid-19 yang sudah sembuh.
Namun Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr. Zubairi Djoerban, mencatat bahwa hal ini bisa terjadi pada pasien yang telah memiliki riwayat penyakit serius sebelumnya atau yang tidak memiliki masalah namun dirawat terlalu lama di (intensive care unit) ICU.
Sekitar 95 persen yang terinfeksi Covid-19 memang berada dalam kondisi penyakit ringan, sebagian lagi yang 5 persen berada dalam kondisi serius, lanjutnya.
Yang berada dalam kondisi serius ini harus dirawat di rumah sakit, kadang masuk ICU dan mengenakan ventilator. Secara umum pasien-pasien ini memang memiliki berbagai macam penyakit penyerta.
"Yang ringan sampai pulang nggak ada masalah. Namun untuk yang baru pulang dari ICU kemudian tertolong, ada masalah beberapa bulan setelahnya," kata Prof Zubairi melalui sambungan telepon pada Suara.com, Jumat (24/4/2020).
Misalnya yang paling ringan beberapa minggu setelah keluar dari rumah sakit masih mengalami sesak napas.
Atau yang sebelumnya memang sudah pernah sakit masalah liver atau ginjal, atau perokok berat.
Meski target utama Covid-19 adalah paru-paru, namun akibatnya adalah kurang oksigen yang kemudian menyerang organ tubuh yang lain juga. Lalu juga ada reaksi peradangan yang tidak hanya di paru, namun menyebabkan kerusakan di ginjal, liver, jantung, otak, dan organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Alhamdulillah! Pasien Covid-19 Anak Sembuh dengan Terapi Plasma Darah
Infeksi dari virus corona ini juga merusak paru-paru dan menyebabkan acute respiratory distress syndrome (ARDS), yang menyebabkan penumpukan cairan di paru.
"Dan penyembuhannya juga jadi masalah jangka panjang walaupun virusnya sudah habis. Jadi memang benar ada masalah untuk orang yang sudah sembuh," tutur Prof Zubairi.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Sachin Yende dari University of Pittsburgh tahun 2015, sebelum adanya pandemi ini, bahwa pasien-pasien yang dirawat karena pneumonia lalu sembuh memiliki risiko terkena penyakit jantung empat kali lebih besar.
Dan juga 1,5 kali lebih mungkin terkena pada 9 tahun mendatang. Jadi menurut Prof Zubairi, pada pasien Covid-19 mungkin akan menyebabkan penyakit-penyakit seperti jantung dan yang lainnya di masa depan.
Selain penyakit fisik, pasien yang berada lama di ICU (untuk sakit apapun, tak hanya Covid-19) juga memiliki masalah pada kondisi kognitif dan kesehatan jiwa, yang disebut sindroma post intensive care.
Kondisi kognitif menyebabkan pasien menjadi lebih pelupa lalu masalah delirium akan jauh lebih berat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional