Suara.com - Mantap! Indonesia Siap Produksi Reagen Tes Kit PCR Covid-19 Sendiri
Pemerintah Indonesia selama ini bergantung tes kit dan reagen untuk diagnosis Covid-19 dari luar negeri. Seperti baru-baru ini reagen didatangkan dari Korea Selatan, untuk memeriksa virus corona atau Covid-19 melalui metode spesimen PCR.
Mengingat kebutuhannya yang banyak dan target pemeriksaan 10.000 antigen dengan metode PCR sehari, Indonesia berencana memproduksi sendiri reagen di dalam negeri.
"Bertahap, secara infrastruktur nantinya kita akan berusaha untuk mampu memproduksi secara mandiri reagen, perangkat untuk kepentingan tes," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (27/4/2020).
Ia mengatakan pembuatan reagen di dalam negeri ini telah menjadi prioritas agar Indonesia tidak ketegantungan reagen impor, juga untuk memangkas anggaran negara yang sudah sangat besar untuk penanganan Covid-19.
"Agar secara mandiri kita pun, nanti menuju ke kemampuan melaksanakan produksi test kit dan reagen," katanya.
Hingga kini sudah ada lebih dari 436.000 reagen digunakan untuk pemeriksaan berbasis antigen PCR yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Untuk nanti reagen yang dites bersama spesimen dahak diperiksa di laboratorium berkapasitas biosafety level (BSL) II.
"Oleh karena itu ini penting untuk kita agar testing, tracing, treatment dan ditambah lagi dengan trimming (pemutusan) ini bisa menjadi sesuatu yang konsep utuh, yang bisa kita jadikan pegangan di dalam kaitan dengan pelaksanaan penanggulangan Covid-19 ini," papar Yurianto.
Sementara itu hingga kini sudah ada 46 lab BSL II yang bisa melaksanakan pemeriksaan virus karena tersedianya reagen. Sebanyak lebih dari 75.000 spesimen diambil dari lebih dari 59.000 pasien.
Baca Juga: Ramai Hand Sanitizer Bergambar Bupati Klaten, Ganjar: Saya Kasih Peringatan
Dari pemeriksaan itu didapatkan per Senin (27/4/2020) sebanyak 9.096 dinyatakan positif Covid-19. Ada 1.151 orang sudah dinyatakan sembuh dan 765 orang meninggal karena Covid-19.
Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Indonesia ada sebanyak 210.199 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 19.987 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh