Suara.com - Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyarankan ahli kesehatan untuk menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh yang mungkin bisa menyembuhkan virus corona Covid-19.
Dalam pidatonya, dilansir oleh Daily Star, Donald Trump menyiratkan bahwa isopropil alkohol mungkin lebih efektif daripada pemutih dalam membunuh virus corona Covid-19.
"Apakah paparan sinar ultraviolet dari matahari ke kulit bisa membunuh virus? Hal itu belum teruji, tetapi Anda sudah mengujinya. Kemudian, saya melihat desinfektan bisa membunuh virus dalam 1 menit. Hanya satu menit! Adakah cara yang bisa kita lakukan, seperti menyuntikkannya ke tubuh?" ujar Donald Trump ketika pidato.
Kemudian, seorang wanita di Inggris pun berusaha menyemprotkan Dettol ke makanannya sebelum melahapnya. Ia melakukan hal itu setelah mendengarkan saran Donald Trump bahwa produk itu bisa menjadi pengobatan potensial.
"Wanita Inggris ini menyemprotkan makanannya dengan Dettol, kemudian memakannya setelah mendengarkan sarah Donald Trump. Dia berpikir bahwa cara itu bisa menyelamatkannya dari virus corona Covid-19," kata seorang warganet di Twitter.
Namun, Donald Trump mengatakan bahwa komentarnya tentang desinfektan hanya berupa "sarkastik". Buktinya, perkataan itu telah menyebabkan ledakan alias diikuti oleh orang yang berusaha melindungi dirinya.
Oleh karenanya, produsen desinfektan pun memeringatkan kepada semua konsumen bahwa tidak aman untuk menyuntikkan produk antiseptiknya ke dalam tubuh.
Seperti yang Anda ketahui, disinfektan dan antiseptik berfungsi untuk menghancurkan kuman dan virus. Desinfektan digunakan untuk membersihkan tempat dan benda, sedangkan antiseptik digunakan untuk membersihkan kulit dan luka.
Penggunaan desinfektan dan antiseptik di rumah biasanya tidak menyebabkan bahaya serius jika hanya sejumlah kecil yang tertelan. Tapi, sejumlah besar yang tertelan bisa menyebabkan keracunan serius hingga kematian.
Baca Juga: Radang Tenggorokan Jadi Gejala Covid-19? Ini Kata Pakar
Apalagi bila desinfektan yang Anda gunakan mengandung konsentrasi kimia dalam jumlah besar, Adapun gejala yang bisa ditimbulkan bila tertelan, yakni mual, muntah, diare dan iritasi pada mulut serta tenggorokan.
Bulan lalu, seorang pria meninggal dan istrinya menjalani perawatan di rumah sakit juga setelah mengonsumsi zat yang disarankan Donald Trump bisa mengatasi virus.
Saat itu, Donald Trump menyebut kalau obat chloroquine berpotensi mengobati pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?