Suara.com - Penelitian menunjukkan bahwa Covid-19 memiliki beragam gejala, baik di sekitar mata, gatal-gatal, hingga gangguan percernaan. Dan mengingat virus corona ini menginfeksi saluran pernapasan, banyak yang akhirnya bertanya, apakah radang tenggorokan termasuk gejala Covid-19?
Diwartakan laman Prevention, Selasa (28/4/2020), dokter penyakit menular sekaligus profesor kedokteran internal di Northeast Ohio Medical University, Richard Watkins, MD, mengatakan radang tenggorokan bukanlah gejala Covid-19 yang harus diwaspadai.
"Saya belum melihat pasien dengan Covid-19 yang sakit tenggorokan," ujar Prof. Richard.
Belum melihat bukan berarti itu tidak bisa terjadi. Memang, jika melihat data, sakit tenggorokan bukanlah gejala atau indikator spesifik orang yang terinfeksi Covid-19.
"Itu adalah gejala yang kurang umum dibandingkam batuk, demam, kelelahan, dan nyeri otot," jelas Matthew R Naunheim, MD, dokter THT di Massachusetts Eye and Ear.
Sakit tenggorokan juga tidak boleh diabaikan, karena itu bisa jadi tanda atau gejala. Apalagi jika Anda berisiko atau pernah kontak dekat dengan pasien positif Covid-19.
Di sisi lain, ahli alergi dan asma, Purvi Parikh, MD, berpendapat jika setiap virus yang mengganggu saluran napas bisa menyebabkan sakit tenggorokan. Ini ditandai dengan tetesan postnasal atau lendir di bagian hidung dan tenggorokan.
Intinya adalah, jika Anda merasa sakit tenggorokan namun merasa baik-baik saja, tanpa hidung meler dan sebagainya, maka kemungkinan besar Anda hanya menderita alergi musiman. Jadi selama sakit tenggorokan tidak diiringi keluhan lainnya seperti pilek, sesak napas, dan demam, maka Anda tidak perlu khawatir.
Ahli penyakit menular di Southampton Rajeev Fernando, MD, menyebut keluhan demam adalah gejala utama dari Covid-19.
Baca Juga: Studi Baru: Perbedaan Gejala Covid-19 pada Pasien Dipengaruhi Oleh Genetik
"Demam adalah indikator utama mereka dengan penyakit ini (Covid-19)," jelas Rajeev.
Sekedar informasi, laporan WHO pada Februari lalu, menganalisis 56.000 kasus Covid-19 di China, dan mengungkap gejala-gejala umum yang dialami pasien saat terinfeksi virus corona memang cenderung beragam. Temuannya sebagai berikut:
- Demam 87,9 persen
- Batuk kering 67,7 persen
- Kelelahan 38,1 persen
- Batuk berdahak 33,4 persen
- Napas tersengal 18,6 persen
- Radang tenggorokan 13,9 persen
- Sakit kepala 13,6 persen
- Nyeri sendi dan otot 14,8 persen
- Menggigil 11,4 persen
- Mual muntah 5,0 persen
- Hidung tersumbat 4,8 persen
- Diare 3,7 persen
- Batuk darah 0,9 persen
- Mata merah 0,8 persen
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat