Suara.com - Tak Boleh Asal, Donor ASI Harus Lewati 3 Kali Skrining, Apa Saja?
Setiap ibu pasti ingin memberikan nutrisi terbaik bagi buah hati terutama dari ASI. Tapi, sayangnya tidak semua perempuan bisa dengan mudah untuk memproduksi ASi.
Maka tak jarang donor ASI menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Donor ASI dinilai bisa menjadi solusi untuk memperbaiki kesehatan bayi yang mengalami malnutrisi. Namun saat masa wabah virus corona sekarang, donor ASI perlu dilakukan dengan hati-hati.
Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dokter Elizabeth Yohmi mengatakan ASI baru bisa didonorkan kalau sudah melewati tiga fase skrining. Lantas, apa saja skriningnya?
"Jadi screaning gak cukup cuma penglihatan ibunya sehat," kata Elizabeth saat melakukan siaran langsung di Instagram bersama @idai_ig, Selasa (28/4/2020).
Ia memaparkan, tiga fase yang harus dilakukan yaitu screaning verbal dengan memberikan pertanyaan seputar kesehatan pada calon ibu pemberi donor ASI. Kedua screaning kesehatan, ketiga screaning laboratorium.
"Skrining harus dilakukan oleh rumah sakit," ucap Elizabeth.
Menurutnya, tujuan skrining itu untuk antisipasi agar bayi terhindar dari virus yang bisa ditularkan melalui ASI. Salah satu penyakit yang paling dikhawatirkan menular melalui ASI adalah HIV.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Apakah Imunisasi Anak Harus Tetap Dilakukan?
Elizabeth menambahkan bahwa sejumlah rumah sakit dan Puskesmas telah melakukan skrining terhadap ibu-ibu hamil dan menyusui.
"Beberapa rumah sakit dan puskesmas, ibu-ibu sudah diskrining HIV, hepatitis b, dan sifilis. Tapi masih kurang harusnya ada hepatitis C," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining