Suara.com - Gara-gara Pandemi, Operasi Lutut Baru Bisa Dilakukan 4 Bulan Lagi
Meskipun tampaknya seolah-olah setiap pekerja perawatan kesehatan berada di garis depan melawan Covid-19, nyatanya banyak petugas profesional medis yang juga menunggu untuk kembali bekerja seperti jutaan orang lainnya.
Sebab, banyak rumah sakit dan sistem kesehatan lainnya telah menangguhkan layanan dan prosedur operasi elektif selama lockdown.
Amerika misalnya, dilansir CNBC, lebih dari 200 fasilitas di seluruh negeri telah meliburkan sedikitnya beberapa staf mereka, dari perawat dan dokter, hingga karyawan nonklinis.
Sejak virus corona dinyatakan sebagai pandemi pada 11 Maret oleh WHO, total kunjungan ke rumah sakit nasional di Amerika telah menurun 32 persen hingga 60 persen dibandingkan sebelumnya, menurut analisis TransUnion Healthcare.
Sekitar 27% dari pasien melaporkan bahwa mereka mengalami jadwal operasi elektif, janji temu atau prosedur perawatan ditunda atau dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Butuh beberapa saat untuk kembali ke jalur normal. Bagi mereka yang menunda prosedur, baik operasi plastik atau memperbaiki ligamen lutut yang sobek, kemungkinan akan memakan waktu rata-rata tiga hingga empat bulan untuk menyelesaikan apa yang ditunda, kata Jonathan Wiik, kepala strategi perawatan kesehatan kesehatan di TransUnion.
Ketika jumlah rawat inap dan kematian akibat Covid-19 mulai menurun, fasilitas kesehatan dapat mulai mempertimbangkan untuk menyiapkan prosedur dan janji temu yang tertunda.
"Penyedia layanan kesehatan, terutama di luar lokasi zona merah Covid-19 yang menunda kasus, ingin memulai kembali operasi elektif untuk memastikan pasien mereka menerima perawatan yang diperlukan dan memulihkan pendapatan sesegera mungkin," sambung Wiik.
Baca Juga: Operasi Lasik untuk Hilangkan Mata Minus, Adakah Efek Sampingnya?
“Waktunya akan tergantung pada bulan, bukan minggu, untuk bisa masuk,” tambah Wiik.
Wiik mencatat, rumah sakit telah memotong setidaknya setengah dari operasi elektif mereka untuk bulan Maret, April dan Mei.
Jumlah pemeriksaan dan tes kanker pun turun sebanyak 68% secara nasional dari 19 Maret hingga 20 April, catat Komodo Health.
Artinya, rumah sakit dan fasilitas kesehatan akan menghadapi banyak masalah di sejumah lini begitu mereka membuka kembali operasi elektif.
Untuk pasien bedah, biasanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk melewati proses yang mengarah ke operasi itu sendiri. Pasien biasanya perlu menyelesaikan janji temu sebelum operasi dan tes untuk memastikan mereka cukup sehat untuk menjalani operasi.
Namun, survei TransUnion Healthcare mencatat, dari pasien yang memiliki operasi elektif dan ditangguhkan, hampir setengah mengatakan mereka hanya akan menjadwal ulang jika aman dan tidak membuat mereka berisiko tertular Covid-19.
Berita Terkait
-
Xiaomi Bocorkan HyperOS 4 dalam Laporan Bug Resmi, Rilis Lebih Cepat?
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Tayang Besok, Film Timur Siap Jadi Game Changer Bioskop Indonesia
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
LBH: Operasi Militer di Papua Ilegal dan Terstruktur Sistematis Sejak 1961
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut