Suara.com - Banyak perempuan merasa was-was jika mengalami keputihan, meski sebenarnya sebagian besar keputihan yang dialami wanita adalah jenis keputihan normal.
Nah, supaya Anda tak terus-menerus was-was setiap kali mengalami keputihan, Anda perlu tahu siklus keputihan normal yang terjadi setiap bulannya.
Dilansir dari laman Self, cairan keputihan yang keluar dari vagina bisa berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi Anda. Seringkali, keputihan disebabkan oleh proses pembersihan vagina itu sendiri.
Banyak dari keputihan itu sebenarnya adalah lendir serviks. Dan ketika telur mulai matang untuk persiapan ovulasi, tubuh Anda biasanya mengeluarkan lebih banyak lendir serviks, yang dapat terlihat berwarna putih, kuning, atau keruh, dan terasa lengket, demikian menurut US Department of Health and Human Services.
Ketika Anda semakin mendekati masa ovulasi, cairan keputihan akan menjadi jernih dan licin, seperti putih telur mentah, untuk membantu sperma mencapai telur yang matang dengan lebih mudah. Ini adalah saat Anda paling subur.
Sekitar empat hari kemudian, jika Anda memiliki siklus yang khas, Anda akan melihat lebih sedikit lendir serviks dan kemungkinan akan lebih lengket dan keruh lagi. Setelah itu, berangsur-angsur lendir akan semakin sedikit dan hilang. Kemudian, siklus dimulai dari awal lagi.
Penggunaan kontrasepsi hormonal dengan estrogen untuk menekan ovulasi dapat memengaruhi keputihan, di mana Anda mungkin akan lebih jarang mengalaminya. Demikian catat Lauren Streicher, M.D., associate professor obstetri dan ginekologi klinis di Northwestern University Feinberg School of Medicinean.
Sedangkan metode kontrasepsi non-hormonal dan progesteron mungkin tidak akan memengaruhi keputihan normal, karena tidak mematikan ovulasi sama sekali.
Tetapi yang perlu dicatat, jika cairan keputihan Anda mulai menyerupai sesuatu seperti keju cottage, itu bisa menjadi tanda infeksi jamur. Jika berwarna hijau, abu-abu, kuning, atau putih, bisa jadi itu adalah vaginosis bakteri (yang terjadi ketika jumlah bakteri jahat mulai melebihi jumlah bakteri baik di vagina Anda), atau trichomoniasis (infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan keluarnya cairan yang berbau busuk). Jika Anda mengalami keputihan yang terlihat aneh, itu adalah tanda untuk segera mengunjungi dokter.
Baca Juga: Keputihan Belum Sembuh Meski Sudah Minum Antibiotik, Kenapa Ya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat