Terdapat dua kunci yang menjadi penyemangatnya untuk dapat terus hidup, yaitu berdoa dan berkomunikasi dengan keluarga. Apalagi saat itu, sudah ada informasi bahwa pasien pertama dan kedua yang menderita Covid-19 telah sembuh.
Usai tiga hari melewati masa kritis, kondisi Arif membaik. "Covid tidak membunuh saya, ini hanya ujian. Berdoa dan keluarga itu kunci membangkitkan dan menyemangati saya," katanya.
Pasien Covid-19 mencoba bunuh diri
Tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Wisma Atlet menceritakan pengalamannya bertemu dengan pasien-pasien yang terganggu mentalnya akibat virus corona.
"Ada yang mau loncat jendela saking depresinya. Untuk tim perawat melihat dan menyelamatkan. Lalu ada yang mau mengigit perawat.
"Lalu ada yang stres teriak-teriak lalu mau lompat masuk ke apotek saking depresinya," kata tenaga medis Pandu Adji.
Pandu menambahkan ada juga pasien yang memeluk dan berniat menyobek alat perlindungan diri (APD) tenaga kesehatan.
Pandu menambahkan terdapat tenaga kesehatan kejiwaan yang bertugas di Wisma Atlet namun jumlah tersebut tidak sebanding dengan pasien.
"Psikolog berbicara melalui pengeras suara di tiap lantai, memberi wejangan melalui pengeras suara untuk menyejukan hati mereka. Kadang ada yang memerlukan bimbingan ekstra, baru psikolog datang ke kamar. Tapi untuk efisiensi dan takutnya tidak menyeluruh mereka visit-nya, makanya gunakan pengeras suara itu," kata Pandu.
Baca Juga: Pasien 01 Covid-19 Berbagi Cerita Tentang Proses Kesembuhannya
Halusinasi dengar
Tenaga kesehatan Wisma Atlet lainnya yang menangani pasien di high care unit (HCU), Kamal Putra Pratama menyebut terdapat satu pasien yang dirawat paling lama, sampai satu bulan di HCU dan menunjukan gejala harga diri rendah atau HDR.
"Jadi dia merasa harga diri dia sudah tidak ada dan menarik diri karena penyakit ini, harga diri dia sebagai manusia, ditambah lagi ketika dia pulang ke rumahnya elative vonis, cibiran dari masyarakat sekitar rumah, padahal belum tentu ada cibiran," kata Putra.
Kemudian, Putra mencontohkan ada pasien warga negara asing yang juga mengalami depresi hingga menunjukan gejala halusinasi dengar.
"Jadi dia mendengar suara-suara apa dan minta untuk dipisahkan. Stressor-nya sudah minggu ketiga di sini ditambah kendala bahasa. Bahasa Inggris dan Indonesia tidak baik. Di situ kami lakukan anamnesa, dan konsultasikan dengan dokter kesehatan jiwa. Tim kesehatan sangat reaktif dan bekerja keras untuk menangani semua pasien," katanya.
Mengapa orang berpikir bunuh diri?
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG