Suara.com - Bukan Jin atau Hantu, Sering Dengar Suara Gaib Bisa Jadi Gejala Demensia!
Sering mendengar suara gaib alias tidak ada sosoknya? Bukan hantu atau jin, bisa jadi Anda mengalami gejalan demensia. Kok bisa?
Demensia dalah sekelompok penyakit yang terkait dengan kerusakan otak. Ada lebih 400 jenis dan gejala demensia tergantung pada bagian otak yang rusak.
Adapun gejala umum yang ditemukan dalam semua bentuk demensia, termasuk kehilangan ingatan, dan kebingungan.
Bentuk demensia tertentu menghasilkan gejala yang lebih berbeda. Demensia tubuh Lewy juga dikenal sebagai demensia dengan tubuh Lewy yang disebabkan oleh halusinasi pendengaran.
Menurut Alzheimer's Society dilansir oleh Express, demensia jenis ini bisa berupa suara pendengaran yang tidak nyata, seperti ketukan atau langkah kaki.
Demensia tubuh Lewy adalah jenis demensia progresif kedua yang paling umum setelah penyakit alzheimer.
Selain halusinasi pendengaran, halusinasi visual juga merupakan tanda peringatan dini umum dari demensia tubuh yang kurang sehat.
Alzheimer's Society menjelaskan halusinasi visual sering terjadi pada orang atau hewan yang diperinci dan meyakinkan untuk penderita demensia.
Baca Juga: Jangan Mudah Terkecoh, Ini 5 Mitos Virus Coron Paling Banyak Dipercaya
"Halusinasi ini bisa bertahan beberapa menit dan mungkin mengganggu. Seseorang mungkin juga memiliki kesalahan persepsi visual, seperti mengira bayangan atau mantel di gantungan itu seperti seseorang," jelasnya.
Penelitian lainnya juga menjelaskan lebih lanjut tentang gejala spesifik demensia tubuh yang buruk. Para ilmuwan di Universitas Newcastle telah menunjukkan bahwa orang dengan penyakit alzheimer atau demensia tubuh Lewy memiliki pola berjalan unik yang menandakan perbedaan halus antara kedua kondisi tersebut.
Penelitian yang diterbitkan dalam Alzheimer & Demensia: The Journal of Asosiasi Alzheimer, menunjukkan bahwa orang dengan demensia tubuh Lewy berjalan lebih asimetris ketika bergerak, dibandingkan dengan orang dengan penyakit alzheimer.
Menurut penelitian ini, perbedaan langkah atau gaya berjalan ini bisa digunakan sebagai biomarker klinis untuk berbagai subtipe penyakit dan bisa membantu menentukan perawatan yang tepat untuk pasien.
Berita Terkait
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia
-
3 Fakta Perubahan Proyek Bumilangit, Si Buta dari Gua Hantu Kok Jadi Film Pertama?
-
Drama Dunia Gaib yang Menguak Kenyataan Pahit dalam Novel Karya Titah AW
-
Studi Mengungkapkan Bahwa Olahraga di Usia Lanjut Turunkan Risiko Demensia
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya