Suara.com - Masyarakat miskin dan rentan adalah mereka yang paling terdampak dari pandemi Covid-19. Keterbatasan biaya dan akses membuat mereka sulit menerapkan hidup sehat karena tidak bisa mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Bahkan, berdasarkan temuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam rilisnya yang diterima Suara.com, Jumat (23/5/2020), pandemi Covid-19 membuat mereka cenderung mengonsumsi makanan olahan.
Oleh karena itu, PBB yang terdiri dari FAO, IFAD, UNFPA, WFP, WHO, dan UNICEF, memberikan 6 rekomendasi kepada pemerintah agar akses pangan bagi keluarga miskin dan rentan terpenuhi.
1. Memastikan stabilitas pasokan pangan dengan mendukung petani kecil untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung pergerakan rantai pasokan pangan, dan mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan melalui penyediaan jaring pengaman peningkatan produktivitas dan mengurangi kerugian setelah panen dan penyimpanan untuk meningkatkan
persediaan pangan.
Meminimalkan hambatan dan memperkuat jaringan rantai pasar lokal dan domestik sehingga dapat dengan mudah menghubungkan petani/produsen kecil ke pasar.
2. Mendukung orang-orang yang berada dalam kelompok rentan untuk mengakses makanan bergizi, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Demikian juga untuk rumah tangga yang tidak mampu membeli makanan bergizi karena kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian.
Dukungan dapat diberikan melalui perlindungan sosial dan program di masyarakat. Pemberian pangan yang tinggi lemak, garam dan gula, yang masuk dalam bantuan pangan, harus dihindari.
3. Memberikan informasi yang akurat tentang bagaimana tetap mengonsumsi makanan sehat untuk semua lapisan masyarakat, terutama anak-anak, ibu hamil dan menyusui, orang berusia lanjut, dan orang sakit. Informasi tersebut harus dipromosikan dan dikomunikasikan secara luas, dengan fokus pada saluran multimedia.
Mengonsumsi makanan sehat berdasarkan rekomendasi WHO dan pedoman gizi seimbang adalah cara penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kekebalan tubuh serta kesehatan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Rusia Berhasil Tekan Kematian Kurang dari 1 Persen
Makan sehat artinya mengkonsumsi makanan bergizi, seimbang, beragam, termasuk biji-bijian, kacang kacangan, buah-buahan, sayuran, dan pangan hewani.
Tidak ada bukti bahwa makanan tertentu atau suplemen makanan memberikan perlindungan terhadap Covid-19, tetapi zat gizi mikro tertentu dapat berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh.
Selain dengan menghindari makanan yang tinggi garam, gula, dan lemak (tinggi GGL) serta menjaga pola makan yang sehat, mencegah kelebihan berat badan, dan risiko penyakit tidak menular.
4. Tidak ada bukti sampai saat ini virus yang menyebabkan COVID-19 dapat ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan.
Dengan demikian, aman untuk mengonsumsi makanan pokok sumber karbohidrat, buah-buahan, sayuran, produk susu, kacang-kacangan, daging, ikan, dan telur dengan mempraktikkan langkah-langkah keamanan pangan dan menerapkan prinsip-prinsip kebersihan makanan.
5. Mempromosikan standar kebersihan makanan termasuk mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan dan menangani makanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!