Suara.com - Ibu Menyusui Minum Suplemen Pelancar ASI, Amankah?
Bisa memberikan ASI dengan optimal kepada si kecil tentu jadi keinginan setiap ibu. Tetapi pada kondisi tertentu, terkadang ASI yang keluar terlalu sedikit sehingga tidak cukup untuk bayi.
Masyarakat Indonesia sejak zaman dulu mempercayai ada beberapa herbal atau bahan tertentu yang diyakini bisa meningkatkan produksi ASI, salah satunya daun katuk. Dan seiring perkembangan medis, saat ini banyak juga suplemen khusus ibu menyusui agar produksi ASI meningkat.
Dokter spesialis anak Rumah Sakit Pondok Indah, Yofita Anata, mengatakan sangat sedikit ibu menyusui mengalami ASI terlambat keluar atau tidak cukup untuk bayi. Ia menjelaskan bahwa produksi ASI dipengaruhi oleh hormon si ibu.
"Yang bikin ASI nggaK keluar kalau ibu kecapekan dan stres. Karena sebenarnya bukan nggak produksi, tapi psikis stres bikin ASI terhambat," kata Yofita dalam Webinar ulangtahun IDAI, Senin (1/6/2020).
Jika produksi ASI terus terhambat, Yofita menyarankan agar melakukan konsultasi laktasi kepada dokter. "Kalau masalahnya fisik, bisa diberikan obat," katanya.
Namun yang sering dialami para ibu menyusui, menurut Yofita, karena masalah kurang dukungan atau ada tuntutan agar ibu mampu memberikan ASI. Selain mengontrol stres, produksi ASI sebenarnya juga bisa didorong dengan makanan tertentu atau suplemen.
Namun, ia menegaskan bahwa konsumsi makanan tertentu atau suplemen efeknya akan berbeda bagi tiap ibu.
"Kalau ASI dirasa belum optimal, boleh dicoba beberapa suplemen yang sudah dapat izin BPOM, multivitamin yang diberikan saat hamil boleh dilanjutkan selama menyusui. Tapi setiap ibu efeknya belum tentu sama. Jadi harus hati-hati juga pemberian suplemen," tuturnya.
Baca Juga: Simak! WHO Buat Pedoman Bagi Ibu Menyusui yang Terinfeksi Corona Covid-19
Terkait makanan, Yofita menyarankan, sebaiknya ibu konsumsi makanan kesukaannya untuk memancing perasaan bahagia.
"Yang jelas, apabila ibu kondisi secara fisik sehat dan psikis happy, hormon oksitosin akan keluar dan ibunya happy. Saya biasanya sarankan ibunya makan makanan yang dia suka," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan