Suara.com - Citra kebrutalan polisi dan rasisme di media sosial dapat menyebabkan trauma abadi, terutama bagi orang kulit hitam.
Dilansir dari Insider, rentetan konten kekerasan polisi dalam kasus rasisme pada George Floyd dan demonstran untuk Floyd yang konstan juga dapat menyebabkan atau memperkuat trauma.
"Secara tradisional, ketika kita berpikir tentang trauma, ketika kita berpikir tentang gangguan seperti PTSD, itu sering dianggap sebagai hasil dari trauma tunggal yang dapat diidentifikasi," kata Monnica Williams, seorang psikolog yang mengelola Pusat Kesehatan Mental Universitas Louisville.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa trauma dapat terjadi dari pengalaman kumulatif rasisme dan diskriminasi," tambahnya.
Dalam sebuah studi 2009, para peneliti menemukan stres kronis adalah faktor umum pada wanita kulit hitam yang memiliki tekanan darah tinggi. Mayoritas subjek penelitian mengatakan rasisme adalah salah satu pemicu stres terbesar dan paling konsisten dalam hidup mereka.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa wanita kulit hitam di California yang melahirkan di daerah rasis lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah.
"Ada sesuatu yang spesifik untuk pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam yang tidak bersenjata yang dianggap tidak dapat dibenarkan, yang menimbulkan stres dan kemudian menimbulkan bobot lahir rendah," kata penulis studi Joscha Legewie kepada Insider.
Ketika gambar dan video tentang rasisme beredar, maka itu akan semakin memperburuk ketakutan mereka.
"Ketika Anda melihat seseorang di video direkam dan dianiaya oleh polisi, Anda memposisikan diri Anda sendiri atau orang yang Anda cintai, seseorang dengan ciri fisik yang mirip. Hal itu dapat membuat trauma, bahkan jika Anda belum mengalami kebrutalan polisi secara pribadi," kata Williams.
Baca Juga: Langgar Aturan Pembatasan Sosial, Phil Foden Bakal dapat Sanksi
"Bahkan jika seseorang tidak pernah mengalami kebrutalan polisi atau kekerasan, melihat gambar dari peristiwa itu masih dapat mengarah pada respon trauma," kata Burgandy Holiday, psikoterapis yang berbasis di Philadelphia, kepada Insider.
Holiday mengatakan orang-orang kulit hitam yang lebih tua berbagi cerita tentang rasisme dan kebrutalan polisi sebagai cara untuk mempersiapkan generasi muda mereka. Namun cerita tersebut nyatanya juga menimbulkan trauma generasi.
"Ada transaksi antar generasi yang terjadi, baik atau buruk. Jadi ini bukan hal baru," kata Holiday.
"Dan itu mengarah ke trauma, trauma internal yang kita alami dari menyaksikan orang lain mati seperti itu terjadi pada diri kita sendiri," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia