Suara.com - Anak tak suka makan buah? Atau ia kerap menolak kalau diberi sayur? Hati-hati anak kurang serat.
Ya, serat tak hanya diperlukan oleh orang dewasa. Anak-anak pun membutuhkan serat dalam asupan hariannya. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan serat anak usia 1- 3 tahun adalah 16 g/hari, dan bertambah menjadi 22 g/hari ketika anak berusia 4-6 tahun, serta 26 g/hari di usia 7-9 tahun.
Dilansir dari Kids Health, serat berguna untuk membantu proses metabolisme tubuh anak, yaitu dengan cara menormalkan gerakan usus, membantu menjaga kesehatan usus, serta melancarkan buang air besar.
Dengan terpenuhinya kebutuhan serat, proses penyerapan nutrisi yang berasal dari makanan pun menjadi lancar, sehingga memungkinkan anak mencapai pertumbuhan yang optimal. Demikian dikatakan Mary L. Gavin, MD, dokter spesialis anak dari Wilmington.
Lalu, apa dampaknya jika anak kurang serat? Waspada terhadap 5 masalah kesehatan berikut yang mungkin akan dialami oleh anak.
1. Sembelit
Ya, seperti orang dewasa, anak juga bisa mengalami sembelit jika anak kurang serat. Tapi, umumnya sembelit hanya bersifat sementara, dan akan berlalu ketika pola makannya diubah.
Selain menambahkan jumlah serat ke dalam makanan anak, Anda juga bisa mendorong anak untuk memperbanyak minum air putih, serta melakukan aktivitas fisik untuk membantu mengatasi sembelit. Tapi, hindari memberi obat pencahar pada anak, ya.
2. Anak kurang berenergi
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Pentingnya Jaga Kebutuhan Serat di Tengah Pandemi Covid-19
Makanan minim serat, seperti pasta, kue, dan camilan lainnya, juga dapat membuat kadar gula darah melonjak, sehingga tubuh dipaksa untuk memproduksi lebih banyak insulin guna mengatasi kenaikan kadar gula darah tersebut. Hal ini menyebabkan energi jadi terkuras, sehingga anak akan tampak lemas, tak bersemangat, dan sulit berkonsentrasi.
Anda bisa coba atasi hal ini dengan mengganti roti dan pasta dengan yang terbuat dari gandum utuh atau whole grain. Dan tambahkan asupan sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan seratnya.
3. Obesitas
Serat membuat kenyang, yaitu perasaan nyaman yang didapatkan setelah makan. Jika seseorang tidak mengalami perasaan kenyang, mereka cenderung akan makan lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Akibatnya, berat badan menjadi naik, dan berkembang menjadi obesitas.
Untuk pencegahan obesitas, pastikan anak mendapat asupan serat yang cukup sesuai dengan kebutuhannya. Serat akan menjaga anak makan sesuai kebutuhannya, sehingga ia terhindar dari risiko obesitas yang mungkin akan menetap hingga ia dewasa.
Mulai sekarang, yuk perkenalkan pada anak aneka makanan berserat yang enak dan berwarna-warni agar ia semangat mengonsumsinya. Misalnya buah potong segar, kacang-kacangan, dan sayuran warna-warni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?