Suara.com - Covid-19 Sebabkan Penggumpalan Darah Mematikan? Ini Kata Ketua IDI
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M. Faqih, SH, MH mengungkap adanya dugaan virus SARS CoV 2 yang menyebabkan sakit Covid-19 membuat terjadinya penggumpalan darah dalam tubuh yang sangat berbahaya.
Dugaan ini ia ungkap saat melakukan bincang santai dengan Dai kondang Aa Gym dengan tema 'Menelusuri Hoax Terkait Covid-19 di channel youtube Aagym Official, Senin (8/6/2020).
Menurut dr. Daeng dugaan ini bisa berbahya, karena meningkatkan risiko kematian pada mereka yang tidak memiliki penyakit kronis.
"Virus ini menyebabkan proses dalam tubuh, yang kemudian bisa memicu angka kematian lebih besar, sekarang lagi disoroti (sedang) dikaji betul, tentang virus ini memicu terjadinya penggumpalan dalam darah," ujar dr. Daeng.
Seperti diketahui gumpalan dalam darah sangatlah berbahaya, karena ini bisa menyumbat aliran darah ke organ-organ vital seperti jantung, ginjal, hingga paru-paru yang bisa menyebabkan kematian sekalipun pasien tidak memiliki penyakit kronis.
"Prosesnya lewat koagulasi atau penggumpalan darah itu. Ada peristiwa termasuk menimpa saudara kami di dokter, jadi dia dinyatakan pulang sembuh, tiba-tiba sampai di rumah beberapa hari sesak mendadak, dibawa ke rumah sakit tetap tidak tertolong. Nah itu dicurigai itu karena terjadi penggumpalan darah yang menyumbat daerah paru-paru sehingga sesak mendadak," cerita dr. Daeng.
Di sisi lain situs publikasi penelitian The Lancet, mengungkap banyak pasien Covid-19 yang parah datang dengan kelainan pembekuan atau gumpalan dalam darah, yang bisa berisiko koagulopati atau terhentinya peredaran darah ke organ. Ini biasanya terjadi pada mereka yang mengalami infeksi berat.
Di sisi lain koagulopati pada pasien Covid-19 bisa meningkatkan risiko kematian pasien. Bahkan gumpalan dalam darah semakin terjadi saat Covid-19 semakin berkembang di dalam tubuh, parahnya perkembangan Covid-19 karena gumpalan darah kadang-kadang tidak bisa dikenal dan menyebabkan komplikasi.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Masjid Berpotensi Jadi Cluster Baru Penularan Covid, Jika ...
Itulah mengapa peneliti menyarankan pentingnya melakukan pemantauan terjadinya koagulopati pada pasien Covid-19 dengan infeksi parah. Caranya dengan mengukur protrombin atau tanda darah membeku, jumlah trombosit dalam darah dan konsentrasi D-dimer setiap 2 hingga 3 hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!