Suara.com - Ilmuwan dan peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina (UNC) mengembangkan alat tes antibodi untuk Covid-19. Istimewanya, alat tersebut bisa selesai hanya dalam waktu 70 menit sementara alat tes lain membutuhkan waku 4 hingga 5 jam.
Dilansir dari Medical Xpress, para peneliti yang menerbitkan karya mereka di Science Immunology itu menciptakan tes darah untuk menunjukkan dengan tepat antibodi SARS-CoV-2. Alat tersebut menargetkan satu bagian unik dari protein lonjakan SARS-CoV-2 yang disebut domain pengikat reseptor atau RBD.
Tes antibodi berbasis RBD dapat mengukur tingkat domain yang berkorelasi dengan tingkat antibodi penetral penting memberikan kekebalan.
Antibodi terhadap domain ini cenderung sangat spesifik untuk SARS-CoV-2 dan mampu mengungkapkan secara spesifik seseorang yang telah terpapar virus corona.
"Pengujian kami sangat spesifik untuk antibodi terhadap virus penyebab Covid-19 yang belum tersedia di beberapa tes antibodi alat lain," kata rekan penulis senior Aravinda de Silva, profesor mikrobiologi dan imunologi dan anggota UNC Institute untuk Kesehatan Global dan Penyakit Menular.
"Hasil kami sangat mendukung penggunaan tes antibodi berbasis RBD untuk pengawasan tingkat populasi dan sebagai korelasi tingkat antibodi penetral pada orang yang telah pulih dari infeksi SARS-CoV-2," tambahnya.
Penulis pertama penelitian ini, Prem Lakshmanane, Ph.D., asisten profesor mikrobiologi dan imunologi di UNC mengatakan, bahwa alat yang mereka kembangkan terhitung cepat dan akurat.
"Alih-alih tes membutuhkan waktu empat hingga lima jam, pengujian kami dapat diselesaikan dalam sekitar 70 menit tanpa mengurangi kualitas," tambahnya.
Lakshmanane memimpin tim peneliti bersama Ramesh Radi, Ph.D., Bruno Segovia-Chumbez, dan Rajendra Raut, Ph.D. yang ditunjuk sebagai petugas darurat untuk mengembangkan tes di UNC.
Baca Juga: Profesor Klaim Hanya 10 Persen Pasien Covid-19 Bisa Kembangkan Antibodi
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional