Suara.com - Dengan begitu banyak pilihan tabir surya, kadar Sun Protection Factor (SPF) menjadi pertimbangan. Padahal, ahli menyebutkan semakin tinggi kadar SPF tidak menjamin peningkatan perlindungan terhadap sinar UV.
Dilansir dari Insider, kebanyakan ahli akan merekomendasikan SPF 30 atau lebih tinggi jika Anda menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari langsung. Namun, SPF yang lebih tinggi tidak selalu memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh.
"Ketika jumlah SPF naik, perlindungan terhadap UVA turun karena cara bahan pelindung dalam tabir surya berinteraksi, itulah sebabnya SPF 100 tidak direkomendasikan," kata Orit Markowitz, MD, Direktur Lesi dan Kulit Berpigmen Kanker di Gunung Sinai.
Sebagian besar tabir surya diformulasikan untuk memblokir dua jenis radiasi UV yang berbahaya, yakni UVA dan UVB.
Sinar UVA yang menembus lebih dalam dapat menyebabkan keriput, bintik hitam, dan penuaan dini. Sementara sinar UVB menyebabkan kulit terbakar dan gelap.
Kedua jenis UV ini dapat menyebabkan kanker kulit.
Menurut Skin Cancer Foundation, tabir surya SPF 15 adalah pilihan terbaik untuk aktivitas normal. Jenis sangat ideal untuk melakukan hal-hal seperti berjalan santai di luar rumah.
Tetapi jika Anda berencana untuk melakukan kegiatan di luar ruangan seperti mendaki atau berenang, pastikan untuk menggunakan SPF 30 dan pastikan Anda selalu menggunakan tabir surya spektrum luas (broad-spectrum).
Tabir surya spektrum luas melindungi terhadap sinar UVA dan UVB.
Baca Juga: Studi: Sekitar 45 Persen Pasien Terinfeksi Virus Corona Tidak Bergejala
Melansir dari Insider, apapun SPF yang digunakan, Anda harus menggunakan kembali tabir surya setiap dua jam sekali saat menghabiskan waktu di luar. Pastikan juga tabir surya yang Anda gunakan tahan air jika Anda tahu Anda berkeringat.
Jika Anda baru berenang, oleskan segera setelah itu karena tahan air tidak berarti tahan air.
Anda juga dapat mengambil tindakan pencegahan lain saat berada di luar ruangan, seperti mengenakan pakaian pelindung seperti baju lengan panjang atau topi lebar. Jika memungkinkan, hindari paparan sinar matahari antara 10 dan 4 pm.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!