Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memuji sistem kesehatan di Turki yang dianggap sebagai salah satu penyebab keberhasilan suksesnya penanganan pandemi virus Corona.
Dilansir Anadolu Agency, Turki berhasil mengatasi pandemi Covid-19 dengan jumlah besar tempat tidur unit perawatan intensif yang mendekati jumlah total di seluruh Eropa dan lebih dari satu juta tenaga kesehatan.
"Turki telah berhasil melewati proses ini dengan jumlah tempat tidur unit perawatan intensif, yang mendekati total kapasitas di seluruh Eropa, dan hampir 1.100.000 tenaga kesehatan," kata Erdogan pada upacara pembukaan Rumah Sakit Prof. Dr. Asaf Rumah Sakit Ataseven di Universitas Marmara, Istanbul.
Dia mengucapkan terima kasih kepada sistem asuransi kesehatan umum di Turki - yang cakupannya sangat jarang ditemui di dunia - sehingga dapat memberikan layanan kesehatan gratis kepada warga.
Erdogan juga menyampaikan Turki telah membuka rumah sakit baru selama wabah.
Antara lain dua rumah sakit darurat dengan masing-masing 1.008 tempat tidur di Basaksehir Cam, Rumah Sakit Kota Sakura dengan 2.682 tempat tidur, dan Rumah Sakit Kota Prof Dr Cemil Tascioglu Okmeydani di Istanbul dengan 600 tempat tidur.
Presiden Erdogan juga mengingatkan warganya tentang peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat virus korona.
Dia meminta warganya tetap menggunakan masker, menjaga jarak sosial dan menjaga kebersihan.
Dalam kesempatan sama, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan Turki juga telah membuka rumah sakit lainnya untuk memperkokoh sistem kesehatan negara.
Baca Juga: Saat Kafe di Turki Gunakan Manekin untuk Terapkan Social Distancing
Koca mengatakan virus korona menunjukkan kepada dunia pentingnya investasi kesehatan.
Koca mengatakan hal itu juga menunjukkan mengapa investasi ini harus menjadi pusat pengembangan.
Dia menambahkan negara-negara dunia membutuhkan sistem kesehatan yang baik, infrastruktur yang maju, dan tenaga kesehatan yang berkomitmen lebih dalam kondisi pandemi
"Risiko wabah belum berakhir," kata Koca.
Dia juga mengatakan bahwa kehidupan sosial yang terkendali juga merupakan kunci selama proses tersebut, dan mendesak orang untuk tetap mematuhi aturan sosial yang menjauhkan.
Koca mengatakan Rumah Sakit Prof. Dr. Asaf Rumah Sakit Ataseven Turki dibuka untuk melawan Covid-19.
Berita Terkait
-
Klarifikasi Megawati Hangestri Usai Klub Turki Putus Kontrak Karena Gagal Penuhi Kewajiban
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Robbie Williams Diusir dari Istanbul, Konsernya Batal Total Akibat Tudingan Pro-Israel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan