Suara.com - Perederan jamur enoki di pasaran diminta ditarik oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Hal itu menyusul kabar wabah listeria di Amerika Serikat yang bersumber dari jamur enoki.
Wabah Listeria itu telah menyerang 17 negara bagian Amerika Serikat dan mengakibatkan 4 orang meninggal dunia. Lantas, siapa sebenarnya yang paling berisiko terinfeksi dari bakteri Listeria ini?
Dikutip dari situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, mereka memperkirakan bahwa Listeria adalah penyebab utama kematian ketiga dari penyakit bawaan makanan, atau keracunan makanan, di Amerika Serikat.
Diperkirakan 1.600 orang sakit akibat Listeria setiap tahun, dan sekitar 260 orang meninggal.
Listeria kemungkinan besar akan membuat ibu hamil dan bayi mereka sakit, orang dewasa berusia 65 atau lebih, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Perempuan hamil 10 kali lebih mungkin terkena infeksi Listeria daripada orang lain. Selain itu, perempuan hamil dengan infeksi Listeria dapat menularkan infeksi kepada bayi mereka yang belum lahir.
Infeksi listeria dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, dan persalinan prematur. Di samping itu, infeksi Listeria dapat menyebabkan penyakit serius dan bahkan kematian pada bayi baru lahir..
Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh dan organ mereka tidak mampu mengenali dan membersihkan tubuh dari kuman berbahaya, termasuk yang menyebabkan keracunan makanan.
Banyak orang dewasa yang lebih tua juga hidup dengan kondisi kronis, seperti diabetes dan kanker, dan minum obat yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Selain Jamur Enoki, Ini 4 Makanan Lain yang Pernah Sebabkan Wabah Listeria!
Selain itu, asam lambung berkurang seiring bertambahnya usia. Padahal asam lambung memainkan peran penting dalam membunuh kuman dan mengurangi risiko penyakit. Mereka ini juga menjadi kelompok berisiko terkena listeria.
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah karena kondisi medis yang mendasarinya, seperti kanker, diabetes, penyakit hati atau ginjal, alkoholisme, dan HIV atau AIDS, lebih mungkin terkena infeksi Listeria.
Perawatan yang membuatnya lebih sulit bagi tubuh untuk melawan penyakit, seperti steroid dan kemoterapi, juga dapat meningkatkan kemungkinan infeksi Listeria.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak