Suara.com - Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, terutama saat masih usia balita. Tak jarang orangtua kebingungan menjawab pertanyaan anak yang tak terduga.
Ujung-ujungnya, orangtua menjawab ala kadarnya hanya demi si anak diam. Salah satu yang sering ditanyakan anak mengenai dari mana dirinya dilahirkan.
Jawaban paling umum yang mungkin akan dijawab banyak orangtua adalah anak berasal dari perut ibunya. Namun jawaban itu dinilai kurang tepat dan bisa membuat anak takut.
"Kita gak boleh jawab dari perut. Karena anak akan takut nanti tiba-tiba di perutnya ada bayi. Itu yang ditakutkan anak kalau kita jawabnya dari perut," kata Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Ananta, M.Psi, Psi dalam siaran langsung bersama Instagram Parentalk, Selasa (30/6/2020).
Samanta menyarankan, ganti kata perut menjadi rahim. Agar anak memahami bahwa perut perempuan sangat spesial di mana di dalamnya terdapat rahim. Orangtua sebaiknya menjelaskan hanya yang ingin diketahui anak. Sehingga level berpikir mereka bisa diketahui.
"Dia takut, khawatir, atau memang pengen tahu. Biasanya orangtua sangat pandai membedakan," ucapnya.
Setelah itu, orangtua bisa memastikan apa yang dirasakan anak yang belum tentu bisa ia ungkapkan sendiri. Anak juga perlu tahu bahwa melahir tak hanya keluar dari perut tetapi juga proses normal.
"Kita jelaskan berarti anak sudah siap. Dalam terminologi normal seperti apa, sesar gimana. Kalau ada anak lain belum bahas kaya gitu, artinya anak lain belum sampai untuk memikirkan hal spesifik itu," katanya.
Samanta menyampaikan bahwa menjadi orangtua harus siap dengan segala pertanyaan anak. Karena menurutnya, orangtua merupakan sumber informasi anak.
Baca Juga: Anak-anak Ternyata Santai Tahu Meggy Wulandari dan Kiwil Cerai
"Kita selalu saranin coba baca buku anak yang di dalamnya ada macam-macam hewan lahirnya dari mana. Kan ada bertelur, menetas. Ada juga yang langsung melahirkan seperti kuda, sapi secara normal. Itu aja kasih baca ke anak-anak. Sehingga mereka bisa membedakan. Jadi semuanya base on ilmu pengetahuan yang bisa dijelaskan secara logis tapi disesuaikan dengan usia," sarannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis