Suara.com - Jeremy Hunt, Ketua Komite Select Health, mengatakan pemerintah Inggris telah diberitahu bahwa mereka perlu mempublikasikan banyaknya tes virus corona Covid-19 yang sedang diproses.
Desakan ini muncul karena kekhawatiran mengenai jumlah pasien virus corona Covid-19 tanpa gejala yang berkembang.
Sebuah studi baru yang meneliti pasien virus corona Covid-19 di Italia menemukan bahwa 40 persen dari semua kasus tidak menunjukkan gejala apapun.
Studi ini menunjukkan bahwa kasus-kasus asimptomatik adalah hal penting yang perlu diperhatikan ketika menyangkut penyebaran pandemi virus corona Covid-19.
Penelitian oleh seorang ilmuwan di Universitas Padua Italia dan Imperial College London menemukan bukti bahwa pengujia massal yang dikombinasikan dengan isolasi kasus dan penguncian bisa membantu menghentikan penyebaran virus corona.
Kota Vo Italia dengan populasi hampir 3.200 orang mengalami kematian akibat virus corona Covid-19 pertama di Italia pada Febuari 2020.
Kota itu sempat dikarantina langsung selama 14 hari dan selama waktu ini para peneliti menguji sebagian besar penduduknya.
Para peneliti menguji infeksi pada awal kuncian dengan 86 persen kota dan setelah 2 minggu dengan 72 persen diuji.
Hasil tes mengungkapkan bahwa pada awal kuncian, sebanyak 2,6 persen populasi positif terinfeksi virus corona. Namun, setelah beberapa minggu hanya 1,2 persen yang positif.
Baca Juga: Kekurangan Dokter, India Kerahkan Dukun untuk Lawan Virus Corona
Hasil peneliti juga menunjukkan bahwa rata-rata membutuhkan 3-9 hari untuk virus dibersihkan dari tubuh seseorang.
Profesor di Padua dan Imperial, Andrea Crisanti, yang ikut memimpin penelitian mengatakan bahwa meskipun penularannya diam dan meluas, tetapi penyakit ini bisa dikendalikan.
"Pengujian terhadap semua warga, apakah mereka memiliki gejala atau tidak, serta menyediakan cara untuk mencegah wabah tidak terkendali," Profesor di Padua dan Imperial, Andrea Crisanti dikutip dari Express.
Andrea Crisanti mengatakan pendekatan dalam pengujian ini memiliki dampak yang luar biasa pada perjalanan epidemi di Veneto dibandingkan dengan wilayah Italia lainnya.
Pendekatan pengujian ini berfungsi sebagai model untuk menekan penularan dan membatasi beban kesehatan masyarakat, ekonomi dan masyarakat yang substansial dari virus.
Selain mengidentifikasi proporsi kasus tanpa gejala, para peneliti Italia juga menemukan bahwa orang tanpa gejala memiliki viral load yang sama dengan pasien yang memiliki gejala.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak