Suara.com - Ada banyak faktor yang menyebabkan penderita virus corona Covid-19 berisiko meninggal dunia, salah satunya obesitas atau kegemukan. Tetapi, Anda mungkin belum mengetahui seberapa besar risiko kematian orang obesitas.
Saat ini jumlah kasus meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 di dunia mencapai lebih dari 500 ribu orang. Sedangkan, jumlah kematian akibat Covid-19 di Inggris tertinggi ketiga, yakni nyaris 45 ribu orang
Sir Simon Stevens, kepala eksekutif NHS England mengatakan tingkat obesitas yang tinggi mungkin telah memicu tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Inggris.
Sir Simon mengatakan bahwa faktor obesitas atau kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19 hingga 2 kali lipat dari pasien lainnya.
Karena, lebih dari seperempat orang di Inggris mengalami obesitas dengan indeks massa tubuh lebih dari 30.
Padahal tingkat perawatan rumah sakit di Inggris untuk menangani pasien virus corona Covid-19 juga telah memadai dan tidak ada tandingannya.
Tapi, kondisi kesehatan yang mendasarinya, termasuk kelebihan berat badan mungkin salah satu faktor yang memengaruhi angka kematian naik.
"Kami tahu kalau obesitas meningkatkan peluang kematian akibat Covid-19. Tapi, banyak orang mengabaikan berat badannya," jelas Sir Simon dikutip dari The Sun.
Jadi, ada alasan kuat untuk menggunakan pandemi virus corona Covid-19 dalam mengatasi masalah kesehatan yang sudah lama dan mengambil tindakan pencegahan.
Baca Juga: Selain Cuci Tangan, Anak Sekolah Juga Perlu Terapkan 5 Langkah Ini!
Perdana Menteri Boris Johnson pun mempertimbangkan untuk rencana ajakan menurunkan guna menurunkan risiko kematian akibat virus corona Covid-19.
Karena, kelebihan berat badan juga bisa meningkatkan diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan hati serta beberapa jenis kanker.
Berita Terkait
-
Bahaya Tersembunyi Obesitas: Mengapa Berat Badan Berlebih Bikin Anda Lebih Cepat Tua?
-
5 Sepatu Jalan Kaki Nyaman untuk Penderita Obesitas: Lindungi Sendi, Maksimalkan Langkah
-
62 Persen ASN DKI Alami Obesitas, Pramono: Ikuti Gubernurnya Hidup Sehat, Walau Beban Banyak
-
Alarm Merah di Balai Kota: 62 Persen ASN Jakarta Obesitas, Belasan Persen Alami Gangguan Jiwa
-
Ancaman Tersembunyi di Balik Layar: Pemasaran Makanan Tidak Sehat Menyerang Anak Indonesia
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!