Suara.com - Gula darah tinggi atau diabetes berkontribusi pada sirkulasi darah yang buruk. Kondisi ini bisa merusak bagian tubuh, salah satunya saraf di kaki yang disebut neuropati.
Neuropati inilah yang menyebabkan Anda kehilangan indera perasa di bagian kaki. Sehingga seseorang, terutama penderita diabetes tidak akan menyadari telah melukai kakinya sendiri.
Sedangkan luka yang tidak terawat bisa menyebabkan infeksi. Terlebih, penderita diabetes memiliki sirkulasi darah buruk yang bisa mempersulit penyembuhan luka dan infeksi.
Anda juga mungkin mengalami luka terbuka di jari kaki atau bagian bawah kaki. Anda juga bisa mengembangkan kapalan atau area tebal pada kulit yang mengeras.
Dilansir dari healthline.com, beberapa kondisi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes, antara lain bunions, jagung, infeksi jamur dan gangren.
Kerusakan saraf juga bisa mengubah bentuk kaki. Penderita diabetes lebih mungkin mengembangkan hammetoe, yakni kelainan bentuk yang meyebabkan sendi di jari kaki menekuk di dalam.
Bahkan masalah kaki ringan, seperti lecet atau kaki atlet juga bisa menyebabkan penyebab kekhawatiran bila Anda menderita diabetes. Karena, masalah kaki apapun akan membutuhkan waktu lama untuk sembuh akibat sirkulasi darah yang buruk.
Kondisi itulah yang menyebabkan berkembangnya infeksi berbahaya dan bisa memicu amputasi bila tak ditangani ditangan dengan benar. Oleh sebab itu, penderita diabetes disarankan untuk memakai alas kaki.
Cidera kaki dan perubahan bentuk kaki bisa membuat sepatu reguler Anda terasa tidak nyaman. Pemakaian sepatu yang ketat atau terlau longgar sama-sama menempatkan Anda pada risiko masalah kaki.
Baca Juga: Inggris Lebih Rentan Virus Corona Covid-19, ini Penjelasan Ahli
Cara memilih alas kaki untuk penderita diabetes
Penelitian yang dilakukan di Lagos, Nigeria, Ogedengbe dilansir dari webmd, meminta 41 persen pasien dengan diabetes tipe 2. rata-rata berusia sekitar 57 tahun untuk mensurvei tetang alas kaki.
Hasilnya, para peneliti menemukan beberapa kabar baik, yakni 90 persen memiliki pendidikan tentang alas kaki, 83 persen mencuci dan mebgeringkan kaki setiap hari dan 51 persen selalu melakukan pemeriksaan mandiri.
Namun, sekitar 56 persen mengaku selalu atau kadang-kadang berjalan di sekitar rumah tanpa alas kaki. Bahkan 15 persen juga melakukannya di luar rumah.
Selanjutnya, para peneliti mengevaluasi alas kaki pilihan pada peserta. Mereka pun menemukan sebanyak 68 persen alas kaki yang digunakan penderita diabetes salah.
Selain gaya sepatu yang tidak pantas, beberapa orang juga mengenakan sepatu yang ukurannya salah. Meski tidak ada kekurangan ini dalam pemakaian sepatu, tapi 73 persen pasien berpikir bahwa alas kakinya tidak pantas.
Ogedengbe pun menyarankan penderita diabetes untuk menghindari sepatu dengan ujung runcing, jangan memakai sepatu dengan sol terlalu datar atau sepatu hak tinggi.
Anda juga perlu mencari sol sepatu yang lembut, pilih gata kulit, kanvas atau suede yang memungkinkan sirkulasi udara serta cari sepatu dengan fitus tali atau gesper.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Mengatasi Diabetes
-
Sepatu Kets untuk Aktivitas Apa? Intip 5 Pilihan Lokal yang Nyaman dan Stylish
-
Momen Paskibraka di Pelosok Papua Tanpa Alas Kaki Bikin Nyesek, Warganet Pertanyakan Keadilan
-
5 Gejala Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Termasuk Kesemutan Tangan dan Kaki!
-
Ingin Gaya Santai ala Bali? Mulai dari Pilih Alas Kaki yang Sesuai Ya
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!