Suara.com - Jumat (10/7/2020) kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa masih ada harapan untuk mengendalikan wabah virus corona meskipun kasus saat ini terus melonjak. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dilansir dari MedicalXpress, Tedros memberikan contoh-contoh dari Italia, Spanyol, Korea Selatan dan India yang menunjukkan bahwa betapapun wabahnya, virus masih dapat dikendalikan melalui tindakan agresif.
"Dalam enam minggu terakhir, jumlah kasus meningkat lebih dari dua kali lipat," kata Tedros dalam konferensi pers virtual di Jenewa.
"Namun, ada banyak contoh dari seluruh dunia yang menunjukkan bahwa, walaupun wabahnya sangat hebat, masih dapat dikendalikan kembali," imbuhanya.
Menurutnya, fokus kuat pada keterlibatan masyarakat dan dasar-dasar pengujian, penelusuran, isolasi, dan perawatan semua yang sakit adalah kunci untuk memutus rantai penularan dan menekan virus.
Virus corona baru telah menewaskan sedikitnya 555.000 orang di seluruh dunia sejak wabah muncul di China Desember lalu. Hampir 12,3 juta kasus telah terdaftar di 196 negara dan wilayah.
"Hanya tindakan agresif yang dikombinasikan dengan persatuan nasional dan solidaritas global yang dapat membalikkan pandemi ini," kata Tedros.
Tedros juga membunyikan peringatan lain, ia mengatakan bahwa krisis Covid-19 telah menimbulkan pertanyaan tentang kerentanan manusia terhadap ancaman lain.
"Krisis resistensi anti-mikroba yang berkembang adalah gerakan lambat tsunami, di mana meskipun peningkatan infeksi resisten, penelitian dan pengembangan antibiotik baru belum ada," katanya.
Baca Juga: Versi Injeksi Efektif Obati Covid-19, Gilead Kembangkan Remdesivir Inhaler
"Kecuali jika kita mengambil tindakan cepat dan berkelanjutan, kita berisiko menghadapi skenario global kiamat di mana cedera dan penyakit umum kembali menjadi pembunuh utama," imbuh Tedros.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!