Suara.com - Pembasmian campak dan rubella masuk dalam target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menargetkan campak dan rubella tak lagi ada di dunia pada 2030.
Namun, Sri Lanka dan Maladewa berhasil melakukannya jauh lebih awal. Dilansir VOA Indonesia, Sri Lanka dan Maladewa menjadi dua negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang dinyatakan WHO berhasil membasmi campak dan rubella sebelum 2023.
"Keberhasilan ini melegakan dan menunjukkan pentingnya usaha bersama dalam memerangi kedua penyakit itu sewaktu dunia dilanda kesulitan dalam menanggulangi virus corona," kata Poonam Khetrapal Singh, direktur regional WHO untuk kawasan Asia Tenggara.
Sebuah negara dianggap berhasil memberantas campak dan rubella setelah tidak ada bukti penularan virus-virus penyebabnya selama tiga tahun berturutan, dan tersedianya sistem pengawasan yang berfungsi baik.
Maladewa melaporkan wabah campak terakhir pada 2009 dan rubella pada Oktober 2015, sementara Sri Lanka melaporkan wabah campak terakhir pada Mei 2016 dan rubella pada Maret 2017.
WHO memuji usaha negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk melanjutkan vaksinasi anak sementara memerangi wabah virus corona.
WHO mengatakan, semua negara di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir berhasil menyertakan dua dosis vaksin campak dan sedikitnya satu dosis vaksin rubella dalam program-program imunisasi rutin mereka.
Menurut badan kesehatan itu, sejak 2017, hampir 500 juta anak lagi di kawasan itu telah divaksinasi campak dan rubella.
September lalu, 11 negara di kawasan Asia Tenggara menetapkan 2023 sebagai tahun target pemberantasan campak dan rubella. Negara-negara itu adalah Bangladesh, Bhutan, Timor Leste, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Korea Utara, Nepal, Sri Lanka dan Thailand. WHO mengatakan, Bhutan, Timor Leste dan Korea Utara telah berhasil memberantas campak.
Baca Juga: Pertama Kali Terjadi: Gajah Kembar Lahir di Sri Lanka
Berita Terkait
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
5 Buronan Kakap Sri Lanka Terciduk usai Ngumpet di Kebon Jeruk Jakbar, Kasus-kasusnya Ngeri!
-
Gembong Kriminal Nomor Wahid Sri Lanka Sembunyi di Apartemen Jakarta, Tertangkap di Kebon Jeruk!
-
Penggerebekan di Apartemen Kebon Jeruk, Buronan Narkoba dan Pelaku Kasus Pembunuhan Diciduk
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara