Suara.com - Gelombang kedua virus corona Covid-19 di musim dingin bisa jauh lebih buruk daripada kasus pertama. Pandemi virus corona ini bisa membunuh 120 ribu pasien di rumah sakit.
Para ilmuwan pun menyarankan semua pejabat negara harus bertindak cepat untuk mencegah terjadinya gelombang kedua virus corona Covid-19.
Mereka mengingatkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi atau tingkat R bisa naik 1,7 pada bulan September 2020. Artinya, setiap orang yang terinfeksi akan menyebarkan virus ke rata-rata 1,7 orang lainnya.
Kondisi ini akan membuat pandemi virus corona Covid-19 kembali berkembang. Hal ini tentu akan berdampak pada meningkatkan jumlah pasien datang ke rumah sakit dan meninggal dunia akibat Covid-19.
Gelombang kedua itu bisa mengakibatkan 119.900 kematian di rumah sakit Inggris terkait virus corona Covid-19 sejak September 2020.
Data dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan ada 31.761 kematian di rumah sakit terkait virus corona Covid-19 di Inggris dan Wales.
Sebanyak 37 akademisi mengakui ada banyak ketidakpastian tentang bagaimana pandemi akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi, mereka memperingatkan ada risiko serius bagi kesehatan jika tak ada tindakan untuk mempersiapkan gelombang musim dingin.
"Ini bukan prediksi, tetapi itu kemungkinan. Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kematian bisa lebih tinggi dengan gelombang baru virus corona Covid-19 musim dingin. Tapi, risiko ini bisa dikurangi bila kita segera ambil tindakan," kata Prof Stephen Holtage, pemimpin studi dikutip dari The Sun.
Saat ini jumlah kasus virus corona Covid-19 relatif rendah. Karena itu, penting untuk mempersiapkan tindakan yang tepat untuk mencegah gelombang kedua virus corona.
Baca Juga: Bukti Penularan Virus di Rahim, Bayi Baru Lahir Positif Covid-19!
Virus corona Covid-19 ini diperkirakan bertahan lebih lama dalam cuaca dingin dan menyebar lebih mudah di dalam ruangan, yang mana orang menghabiskan lebih banyak waktu di musim dingin.
Karena itu pula semua orang perlu mencuci tangan secara teratur, memakai masker dan menjaga sirkulasi udara di rumah baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!