Suara.com - Kematian Naya Rivera merupakan tragedi besar di dunia pertelevisian Amerika Serikat.
Seperti yang diketahui sebelumnya, jasad pemeran serial Glee tersebut telah ditemukan setelah lima hari dinyatakan hilang dan tenggelam di Danau Piru, Los Angeles, Amerika Serikat.
Hingga saat ini, otoritas setempat mengatakan bahwa Naya Rivera meninggal dunia karena tenggelam bukan bunuh diri.
Dikutip dari hellosehat.com, tenggelam merupakan kondisi di mana seseorang menghirup terlalu banyak air ke dalam paru-paru. Tidak perlu di air dengan kedalaman puluhan meter, seseorang juga bisa dinyatakan tenggelam dalam air hanya setinggi tiga atau lima cm.
"Bayi bisa mengalami kejadian ini di dalam wastafel atau bak mandi. Begitu juga dengan anak-anak usia prasekolah di kolam renang. Orang yang memiliki gangguan kejang juga berisiko tenggelam di dalam air. Perisitiwa ini bisa terjadi dengan cepat dan kadang tak diketahui orang lain," tulis Hellosehat.com.
Saat di perairan dalam, seseorang dinyatakan mengalami tenggelam ketika tak lagi menggerakkan kakinya di dalam air. Ini juga yang terkadang membuat orang lain tidak sadar bahwa korban telah tenggelam.
Korban cenderung muncul ke permukaan air dalam keadaan kaku dan mengambang di atas air, bahkan ada pula yang tetap tinggal di dasar air.
Korban kejadian ini sering terlihat seperti mengambang dengan kepala terangguk-angguk dan mulut terbuka lebar. Mereka biasanya masih bisa bernapas tapi dengan napas yang pendek-pendek. Mata mereka cenderung terbuka lebar karena panik.
Lalu, bagaimana pertolongan pertama saat melihat ada orang tenggelam?
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, Pertolongan Pertama Anak Jatuh Terluka di Kepala
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah memberikan napas buatan dari mulut ke mulut sesegera mungkin. Pemberian napas buatan ini harus dilakukan secepatnya, baik di perahu, di pelampung, atau di bagian air yang dangkal.
Cara ini harus dilanjutkan sampai korban mendapatkan perawatan medis, terutama jika yang menjadi korban adalah anak-anak.
Hal ini lantaran anak-anak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih, terutama jika tenggelam di air dingin.
Jika ada kemungkinan cedera leher, misalnya jika kejadian ini dialami saat sedang menyelam, pastikan leher tidak membungkuk atau memutar. Jika korban masih di dalam air, bantu ia agar tetap mengapung di permukaan air sampai penyangga leher dipasangkan atau sampai beberapa orang dapat mengangkatnya dari air dan menahan kepalanya.
Muntah sering terjadi karena perut korban kemasukan air yang cukup banyak. Jika korban muntah, miringkan badan atau hadapkan ke bawah. Hal ini dilakukan untuk mencegah air masuk ke paru-paru korban.
Paru-paru biasanya tidak kemasukan air karena terlindungi oleh spasme (kontraksi) pita suara. Hindari tekanan pada perut selama berusaha menyadarkan korban karena ini bisa memicu muntah.
Untuk mencegah agar kejadian tenggelam tidak terjadi, jangan pernah meninggalkan anak yang berusia kurang dari tiga tahun tanpa pengawasan, terutama saat mereka berada di bak mandi atau kolam rendam. Balita bisa tenggelam bahkan dalam air sedalam tiga cm.
Jangan pernah meninggalkan anak tanpa pengawasan saat berada dekat ember besar terutama yang berisi air. Ada kemungkinan mereka terjatuh. Jangan pula meninggalkan anak-anak yang tidak bisa berenang dengan baik tanpa pengawasan.
Selalu awasi anak-anak ketika berada di dekat spa atau kolam air panas. Bukan hanya tenggelam, anak juga bisa berisiko terkena uap panas atau air panas.
Cobalah untuk mengajari anak Anda berenang sebelum usia delapan tahun. Beri tahu anak-anak untuk memeriksa kedalaman air sebelum masuk atau melompat ke kolam. Beri tahu mereka juga untuk tidak melompat ke kolam jika kolam tersebut dangkal.
Ajari anak untuk tidak menahan napas terlalu lama saat berada di bawah air. Ini dapat menyebabkan pingsan di bawah air.
Dalam kasus mendiang Naya Rivera, biasakan berenang bersama teman, jangan berenang sendirian. Penggunaan pelampung saat berenang di danau atau laut sangat disarankan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental