Suara.com - Wanita memiliki lebih banyak risiko masalah kesehatan dibandingkan pria. Karena itu, wanita lebih berisiko menderita penyakit tertentu daripada pria, salah satunya masalah tiroid.
Masalah tiroid terkait dengan ketidakseimbangan hormon tiroid. Menurut American Thyroid Association dilansir dari Business World, sekitar 1 dari 8 wanita akan mengalami masalah tiroid selama masa hidupnya.
Selain itu, lembaga itu juga memperkirakan wanita 5 sampai 8 kali lebih mengalami gangguan tiroid daripada pria. Data ini menunjukkan meningkatnya masalah kesehatan seperti ketidakseimbangan siklus menstruasi, sindrom ovarium polikistik, kenaikan atau penurunan berat badan secara mendadak, hipertensi, rambut kering dan lainnya.
Semua masalah kesehatan terkait kelenjar tiroid itu memiliki konsekuensi sendiri pada tubuh yang dihadapi wanita secara langsung atau tidak langsung.
Para ilmuwan belum bisa memahami penyebab wanita lebih rentan menderita masalah tiroid daripada pria. Tetapi, masalah tiroid ini diduga bahwa perkembangan tiroidisme dan variannya terkait dengan autoimunitas yang lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Penyakit autoimun adalah penyakit di mana tubuh menginterpretasikan bagian tubuh bagian tubuh normal atau sekresi sebagai ancaman dan menghasilkan antibodi.
Autoimunitas yang terhubungan dengan kelenjar tiroid menghasilkan antibodi khusus untuk menghancurkan sel-sel tiroid. Kondisi ini menyebabkan tiroiditis autoimun.
Penyakit autoimun seperti Graves's dan Hashimoto's adalah dua kondisi umum yang menyebabkan penyakit tiroid dan bisa mengembangkan gondok.
Dalam hal ini, wanita lebih mungkin menderita penyakit autoimun daripada pria. Hal ini juga terkait dengan faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup.
Baca Juga: Awas, AC Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Penyebaran Virus Corona
Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan masalah tiroid, maka orang itu berpeluang besar mengembangkan masalah tiroid sendiri.
Peluang mengembangkan penyakit tiroid ini meningkat seiring bertambahnya usia. Studi penelitian juga menunjukkan bahwa masalah tiroid tampaknya lebih umum pada orang di usia pertengahan atau lanjut usia.
Pada wanita, mereka berisiko mengembangkan penyakit tiroid lebih besar antara 5 hingga 9 persen setelah melahirkan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh hormon-hormon dalam tubuh setelah melahirkan.
Tapi, pilihan lingkungan dan gaya hidup seperti asupan yodium, olahraga teratur, jumlah tidur cukup dan menghindari zat berbahaya seperti tembakau bisa mengatur kelenjar tiroid.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya