4. Endometriosis
Kondisi ini adalah di mana lapisan rahim mulai tumbuh di daerah lain. Keadaan inilah yang dapat menyebabkan sensitivitas dan rasa sakit, terutama jika lapisan rahim timbul didekat dinding vagina.
"Metode biopsi sel dapat mencaritahu dimana pertumbuhan terjadi. Pil kontrasepsi tertentu juga dapat mengurangi gejala endometriosis, dan panadol (pereda nyeri) dapat membantu mengurangi rasa sakit," jelas Dr. Chong.
Solusinya pasangan juga dapat mengambil posisi yang menghindari gerakan dalam, seperti posisi dari belakang. Posisi ini juga bisa menguragi tekanan di area sensitif perempuan.
5. Infeksi Genital
Infeksi urin hingga herpes genital, bisa mengubah seks menjadi sangat sakit. “Itu tergantung pada infeksi dan seberapa parah infeksi menyebar. Namun infeksi herpes bisa menyebabkan lecet saat disentuh. Juga, goresan kecil atau luka di bibir vagina bisa terasa menyiksa saat terjadi gesekan," paparnya.
Solusinya sebagian besar infeksi genital bisa disembuhkan dengan antibiotik. Pemberian antibiotik ini juga harus berdasarkan resep dokter. Dokter juga biasanya menyarankan untuk menghindari stres sampai infeksi sembuh.
"Banyak infeksi tidak hanya bisa menular, tetapi mereka akan memburuk jika Anda terus bercinta ketika tubuh Anda tidak sehat," kata dr. Chong mengingatkan.
6. Vaginismus
Baca Juga: Dimas Pamer Alat Vital, Ulahnya Bikin Korban Ogah Makan dan Susah Tidur
Vaginismus adalah pengetatan otot-otot dasar panggul. Pengetatan otot ini juga bisa terjadi di dalam vagina, secara efektif ini bisa sangat menyakitkan saat penetrasi. Beberapa penyebabnya adalah perempuan sedang stres, ketakutan, atau tidak siap secara fisik ataupun emosional.
Solusi yang bisa dilakukan tetap melakukan pemeriksaan internal oleh dokter. “Olahragalah untuk melatih kegel sekali sehari. Melatih otot bisa dengan cara tahan untuk tidak ke toilet selama 10 detik dan lakukan selama dua kali sehari.
Berita Terkait
-
Geger Pesta Seks Gay di Surabaya Bikin Kaget, Profesi Pesertanya Ada ASN, Guru hingga Petani?
-
Fakta Baru Pesta Seks Gay di Hotel Surabaya: Ada ASN, Guru hingga Mahasiswa!
-
Divonis Ringan Kasus Pedofilia, Hakim Bongkar Aib Eks Kapolres Ngada: Hobi Tonton Film Biru Anak!
-
Fakta Baru Penggerebekan Pesta Gay di Surabaya, Ada Satu ASN!
-
Penggerebekan Pesta Seks Sesama Jenis di Surabaya: Polisi Ciduk 34 Pria Tanpa Busana!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan