Suara.com - New normal di masa pandemi Covid-19 sudah berjalan. Sebagian orang bahkan sudah kembali sekolah dan bekerja, tentunya dengan penerapan pembatasan dan protokol kesehatan ketat.
Nah, masa new normal juga jadi waktu yang tepat bagi Anda untuk kembali memulai rutinitas olahraga. Sebab selama dua bulan PSBB, bukan tak mungkin kebugaran fisik menurun karena jarang bergerak.
Pakar rehabilitasi medis dr. Stephanie Theodora, Sp.KFR dari Siloam Hospitals Balikpapan mengatakan, menjaga kebugaran tubuh sangat penting di masa pandemi. Mengingat, hingga saat ini vaksin untuk virus Corona masih belum ditemukan.
Bahkan, selain menjaga kebugaran, olahraga bermanfaat guna menjaga penuaan sel pada tubuh dan peningkatan imun, termasuk meningkatkan daya tahan, fleksibilitas, dan kekuatan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
:Bugar ini berarti masih memiliki tenaga cadangan untuk melakukan kegiatan tambahan," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Jumat (17/7/2020).
Menurut dr Stephanie, manfaat latihan fisik adalah mampu membuat kadar hormon stress menurun dan membuat endorfin atau hormon senang meningkat. Selain itu, olahraga juga membuat aliran darah dan getah bening di semua tempat termasuk di jantung, otak, ginjal, dan lainnya sehingga secara langsung akan mempengaruhi kinerja metabolisme dalam tubuh.
Tidak hanya itu, latihan fisik juga akan memperlambat proses penuaan karena lancarnya aliran darah dan metabolisme yang bekerja dengan baik saat latihan fisik.
"Terakhir, manfaat latihan fisik adalah mencegah kelemahan otot, baik otot jantung maupun organ lainnya di seluruh tubuh," tambahnya lagi.
Dr Stephanie menyebutkan banyak yang harus diperhatikan saat menjalankan latihan fisik yang aman di masa pandemi. Untuk latihan fisik dalam ruangan, harus diperhatikan ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup, latihan cukup tidak berlebihan, dalam kondisi fit, hidrasi baik, tidak merokok, tidak menggunakan pakaian yang terlalu tebal dan harus bisa menyerap keringat, gunakan sepatu yang tepat, dan penerangan yang baik.
Baca Juga: Seputar Makan Sebelum Olahraga, Ini Faktanya
Sedangkan bagi yang ingin menjalankan latihan fisik di luar ruangan, sama seperti di dalam ruangan protokol kesehatan pun harus diterapkan.
"Bedanya sebaiknya tidak mengunjungi tempat keramaian, tidak menghadiri kumpulan sosial, lakukan sendirian atau bersama keluarga saja. Paling banyak maksimal 2 orang, dan jaga jarak. Jangan lupa bawa handuk dan masker pribadi, dan hand sanitizer," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia