Suara.com - Cokelat hitam telah terbukti bermanfaat bagi kadar gula darah. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi yang telah diterbitkan pada tahun 2018.
Dilansir dari Express, sebuah studi enam bulan yang diterbitkan pada 2018 melihat hubungan antara konsumsi cokelat hitam biasa dan kadar glukosa darah di antara individu-individu Hispanik.
Penelitian itu menyarankan makan 48 gram 70 persen cokelat hitam setiap hari dapat membantu menurunkan kadar glukosa dan mengurangi resistensi insulin.
Cokelat hitam dipercaya bermanfaat bagi kadar gula darah karena mengandung kakao.
Kakao adalah biji seperti kacang yang biasanya ditumbuk untuk menghasilkan bubuk yang terasa pahit untuk membuat cokelat. Kakao sendiri mengandung banyak nutrisi, termasuk epicatechin flavonoid yang dapat mengontrol kadar gula darah.
Sebuah ulasan yang diterbitkan pada 2017 melihat temuan beberapa studi kecil yang menyarankan kakao dapat membantu memperlambat perkembangan diabetes tipe 2 dan mengurangi resistensi insulin.
Sepotong cokelat hitam tinggi mengandung banyak komponen sehat.
"Antioksidan dalam cokelat membantu tubuh menggunakan insulinnya secara lebih efisien untuk membantu mengendalikan gula darah," kata Anna Simos, seorang manajer program pendidikan dan pencegahan diabetes di Stanford Health Care di Palo Alto, California.
"Ini pada gilirannya membantu menurunkan kadar gula darah secara alami dan benar-benar membantu tubuh Anda menggunakan insulin Anda Sebagai hasilnya, cokelat membantu mengurangi resistensi insulin, yang kita lihat pada diabetes tipe 2," imbuahmnya.
Baca Juga: 4 Manfaat Jalan Kaki setelah Makan, Bisa Kendalikan Kadar Gula Darah!
Tetapi penting juga untuk menghindari hal-hal yang meningkatkan kadar gula darah, seperti makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi.
Karbohidrat dipecah menjadi glukosa relatif cepat dan karena itu memiliki efek lebih nyata pada kadar gula darah daripada lemak atau protein.
Penyebab terburuk adalah karbohidrat olahan seperti roti putih.
Dalam hal kolesterol, hindari lemak jenuh, seperti makanan olahan jika memungkinkan, karena lemak tidak sehat ini meningkatkan kadar kolesterol LDL.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sangat penting untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran target untuk mencegah konsekuensi kesehatan serius jangka panjang.
Komplikasi kadar gula darah bisa memicu penyakit jantung, kehilangan penglihatan dan penyakit ginjal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia