“Kelelahannya memiliki lebih sedikit gejala fisik, tetapi lebih banyak gejala mental,” kata Fuller.
Mereka yang bekerja di rumah mungkin merasa lelah, bingung, dan menjadi pelupa. Tanda-tanda lain termasuk frustrasi, kemarahan, dan kesedihan.
Sindrom kelelahan berbeda untuk semua orang, jadi penting untuk mengetahui bagaimana perasaan Anda dan waspada jika perasaan atau perilaku Anda berubah. Jika Anda melihat perubahan, jangan abaikan itu.
Bisakah sindrom kelelahan dicegah?
Membuat perubahan dalam rutinitas kehidupan kerja Anda untuk mencegah kejenuhan adalah penting, karena, seperti yang ditunjukkan Fuller, ketika suasana hati mulai menurun, mungkin akan lebih sulit untuk mencegah perasaan lelah itu datang.
Berlibur adalah solusi yang baik, terutama jika Anda merasa beberapa bulan terakhir ini sangat kewalahan.
"Banyak orang telah mengambil cuti liburan mereka, meskipun mereka tidak punya tempat untuk pergi," kata Fuller.
"Ini mungkin terdengar gila dan buang-buang uang untuk liburan, tetapi masuk akal untuk beristirahat dan melakukan sesuatu yang berbeda selama beberapa hari, jauh dari tekanan pekerjaan," sarannya.
Jika Anda tidak dapat mengambil cuti tahunan, cobalah untuk memisahkan kehidupan kerja Anda dari kehidupan di rumah sebanyak yang Anda bisa.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Burnout Syndrome, Saat WFH Bikin Stres Tak Terkendali
Karahassan merekomendasikan pengaturan batas sesegera mungkin. “Miliki tempat terpisah untuk bekerja, istirahat, dan diskusi,” katanya.
Tetapkan batasan juga dengan orang-orang di sekitar Anda. Jelaskan kapan Anda akan bekerja dan kapan Anda bisa menghabiskan waktu bersama mereka - dan patuhi rutinitas itu.
Lalu, apa yang bisa dilakukan jika mengalami sindrom kelelahan?
Pertama-tama, berhentilah dan katakan pada diri sendiri bahwa Anda melakukan pekerjaan dengan baik, kemudian beristirahatlah di luar lingkungan rumah Anda, demikian saran Karahassan.
“Pergi jalan-jalan, duduk di bangku sendiri. Jika Anda tidak bisa keluar, mandi, cuci muka, lakukan saja sesuatu untuk Anda. Istirahat 5 atau 10 menit itu dapat memberi Anda ruang untuk mengatur ulang dan mengendalikan pikiran dan perasaan Anda,” katanya.
“Matikan layar laptop dan manjakan diri Anda dengan sesuatu yang membuat Anda bahagia,” tambah Fuller.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern