Suara.com - Sering keguguran bisa jadi tanda adanya suatu kondisi yang serius dalam tubuh. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah penyakit autoimun Sjogren’s Syndrome.
Sjogren’s Syndrome adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang kelenjar penghasil cairan, seperti kelenjar air liur atau air mata. Selain kerap menyebabkan mata kering, penyakit ini juga bisa ditandai dengan sering keguguran.
"Ada yang baru ketahuan saat sering keguguran, sulit punya anak, bisa karena penyakit autoimun Sjogren’s syndrome," ujar dokter dari Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM/RSUI, Alvina Widhani dalam webinar "Kenali Sjogren’s Syndrome: Penyakit Autoimun Yang Sering Tidak Terdiagnosis".
Salah seorang penderita autoimun Sjogren’s Syndrome adalah wanita asal Bekasi, Jawa Barat, bernama Yennel S. Suzia. Wanita ini didiagnosis mengidap Sjogren’s syndrome pada tahun 2014 dan sempat mengalami keguguran empat kali. Hingga kini, Yennel belum dikaruniai anak.
Tak hanya mengalami keguguran, Yennel bahkan pernah pingsan dan lumpuh. Dia juga merasakan mulutnya kering dan tubuhnya nyeri serta lemas.
“Setelah mengalami kelumpuhan di rumah dan mengira stroke, saya akhirnya melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, dan setelah melalui beberapa tes termasuk pengecekan autoimun, akhirnya saya diberitahu oleh dokter menderita Sjogren’s syndrome," katanya seperti dikutip dari Antara.
Alvina menuturkan, Sjogren’s syndrome merupakan salah satu penyakit autoimun yang bersifat kronik dan sistemik. Penyakit ini 90 persen penderitanya adalah wanita.
Penyakit ini mengenai selaput lendir dan kelenjar mata dan mulut sehingga mengakibatkan penurunan produksi air mata dan air liur.
Tak hanya mengalami mata kering, ada juga penderita yang mengalami mulut kering, sulit menelan makanan kering atau sulit menelan makanan tanpa air, perubahan pengecap, ada jamur di mulut, batuk kering, vagina kering, mudah lelah, nyeri sendi, hingga gangguan kognitif.
Baca Juga: Dialami Jedar, Sindrom APS Bisa Tingkatkan Peluang Keguguran Wanita Hamil!
Untuk mendiagnosis seseorang terkena Sjogren’s syndrome, dokter akan berpegang pada identifikasi sesuai gejala, lalu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dari gejala yang ditemukan seperti tes Schirmer, tes produksi saliva untuk mengetahui produksi air liur berkurang sehingga mulut penderita menjadi kering.
Lalu pemeriksaan darah untuk melihat adanya kelainan sel darah merah dan putih dan untuk spesifik Sjogren’s syndrome umumnya dilakukan pemeriksaan antinuclear antibody (ANA).
“Saat ini prevalensi Sjogren’s syndrome di Indonesia belum diketahui, kemungkinan karena penyakit ini memiliki banyak gejala yang mirip dengan penyakit lain sehingga menyulitkan diagnosis. Gejala juga dapat muncul tidak dalam satu waktu sehingga pasien kadang tidak menyadari dan tidak menganggapnya sebagai suatu masalah yang perlu diobati,” tutur dia.
Jika pada akhirnya wanita penderita Sjogren’s syndrome bisa hamil, maka dokter bisa mempersiapkan berbagai hal termasuk pengobatan jika ada gangguan pada kehamilan, sehingga risiko si bayi terkena kelainan akan berkurang.
"Pada ibu dengan Sjogren’s syndrome ini ada kemungkinan antibodi masuk ke plasenta kemudian ke bayi, sehingga bisa menimbulkan kelainan jantung pada bayi. Ini seringkali menyebabkan kehamilan tidak berjalan dengan baik," kata Alvina.
Lalu, adakah kemungkinan penyakit ini diturunkan ke bayi?
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
Terkini
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis