Suara.com - Setelah Belanda dan Jerman, peningkatan kasus virus Corona Covid-19 juga dilaporkan Prancis, membuat ancaman gelombang kedua virus Corona semakin nyata di dataran Eropa.
Dilansir ANTARA, lasus virus corona di Prancis melonjak hingga lebih dari 1.600 kasus dalam 24 jam terakhir pada hari kedua, Kamis (6/8), diiringi dengan peningkatan jumlah pasien di unit perawatan intensif.
Tercatat 1.604 kasus harian Covid-19, yang lebih rendah dibandingkan 1.695 kasus pada Rabu (5/8). Angka tersebut tidak jauh dari 1.828 kasus yang dilaporkan pada 30 Mei.
Secara kumulatif, jumlah kasus Covid-19 di Prancis mencapai 195.633.
Rata-rata pergerakan kasus baru selama tujuh hari, yang kini berada pada angka 1.351, mengalami kenaikan satu hari selama 11 hari terakhir, dengan lonjakan hampir 50 persen.
Angka 1.351 adalah lima kali lipat lebih tinggi daripada 272 kasus pada 27 Mei, tapi juga lebih rendah tiga kali lipat dari puncaknya, yaitu 4.537 kasus pada 1 April.
Meski terjadi lonjakan kasus baru, jumlah pasien Covid-19 rawat inap terus menurun sampai 88 menjadi 5.060, memperpanjang tren selama 10 pekan.
Sementara itu, jumlah pasien ICU bertambah enam orang menjadi 390.
Otoritas kesehatan Prancis melaporkan tujuh kematian baru Covid-19 sehingga totalnya menjadi 30.312, angka tertinggi ketujuh di dunia.
Baca Juga: Demonstran Minta Presiden Prancis Lengserkan Presiden Libanon
Ancaman gelombang kedua di Eropa
Sebelumnya, Jerman dan Belanda juga melaporkan peningkatan kasus Covid-19. Ahli mengungkap, gelombang kedua virus Corona di Eropa bisa datang lebih cepat dari perkiraan.
Jumlah pasien positif harian di Jerman terus naik dalam beberapa minggu terakhir. Beberapa ahli kesehatan memperingatkan masyarakat kurang mematuhi protokol kesehatan seperti memelihara kebersihan dan menjaga jarak sehingga virus corona (SARS-CoV-2) cepat menyebar di komunitas.
"Kita telah memasuki gelombang kedua, terlihat dari (kasus pasien positif, red) yang perlahan naik," kata Susanne Johna, presiden Marburger Bund, organisasi yang mewakili para dokter di Jerman, saat diwawancarai koran Augsburger Allgemeine.
Ia menjelaskan keinginan kembali beraktivitas normal dan longgarnya aturan pembatasan dapat menyudahi keberhasilan yang telah dicapai Jerman dalam mengendalikan Covid-19.
Ia meminta masyarakat Jerman untuk mematuhi aturan pembatasan sosial, menjaga kebersihan, dan mengenakan masker.
Berita Terkait
-
Starter Lagi! Calvin Verdonk Buktikan Kualitas saat Lille Taklukkan Angers
-
PSG Konfirmasi Desire Doue Cedera, Absen Lawan Bayern Munich
-
Luis Enrique Kecewa Berat Setelah PSG Ditahan Imbang Lorient Liga Prancis
-
Klasemen Liga Prancis: Marseille Tumbang, PSG Melaju, Calvin Verdonk Absen di Pesta Gol Lille
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara