Suara.com - Raffi Ahmad menceritakan kronologi istri Ferry Irawan, Anggi Novita, terserang stroke di rumahnya sepekan yang lalu.
Menurut suami Nagita Slavina itu, insiden tersebut terjadi saat mereka makan bersama dan tiba-tiba Anggi jatuh pingsan.
"Kemarin main (Ferry dan Istri) makan-makan biasa aja," kata Raffi Ahmad saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (10/8/2020).
Seketika orang-orang yang berada di rumah Raffi panik dan menggendong Anggi ke mobil untuk dilarikan ke rumah sakit.
Setelah diperiksa dokter mendiagnosis Anggi dengan stroke dan harus dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta Timur.
Menurut Jean D. Luciano, CRNP, Co-Director Stroke Team of the Comprehensive Stroke Center di Penn Medicine, Pennsylvania, ketika seseorang mengalami stroke, setiap detik itu penting.
Apa yang dilakukan oleh orang sekitarnya saat masa-masa kritis tersebut juga berpotensi membantu menyelamatkan hidup seseorang, kata Luciano.
Stroke sering kali digambarkan sebagai "serangan otak". Sebagian otak 'dirampok' oksigen dan suplai darah yang dibutuhkannya untuk berfungsi, karena pembuluh darah ke bagian otak mengalami gumpalan atau pecah.
Semakin lama stroke tidak diobati, semakin banyak kerusakan otak yang dapat terjadi.
Luciano menjelaskan tiga hal yang penting dilakukan ketika seseorang terkena stroke, dilansir PennMedicine.org.
Baca Juga: Rokok dan Vape Tingkatkan Risiko Stroke pada Pasien Covid-19
Berikut tiga hal yang harus dilakukan saat seseorang mengalami stroke:
1. Hubungi layanan darurat atau rumah sakit terdekat
“Hal tersulit yang harus Anda lakukan adalah mengenali gejala stroke,” jelas Luciano.
Apabila mengamati gejala apa pun, lebih baik segera hubungi rumah sakit terdekat.
2. Catat saat pertama kali melihat gejala
“Jika seorang saksi melihat seseorang mengalami stroke, akan sangat membantu jika mereka melihat kapan gejalanya dimulai,” sambungnya.
Obat penghilang gumpalan yang disebut tPA, atau aktivator jaringan plasminogen, dapat diberikan kepada pasien. Obat ini berpotensi membalikkan atau menghentikan gejala berkembang.
Tapi itu harus diberikan dalam 4,5 jam setelah dimulainya gejala, kata Luciano.
Pasien juga bisa mendapatkan perawatan endovaskular yang melibatkan pembedahan untuk mengangkat gumpalan penyebab stroke, atau memperbaiki aneurisma.
3. Lakukan CPR, jika perlu
Kebanyakan pasien stroke tidak memerlukan CPR, catat Luciano. Tetapi jika pasien tidak sadar saat ditemukan, periksa denyut nadi dan pernapasannya.
Jika tidak terdeteksi, segera hubungi rumah sakit terdekat dan lakukan CPR sambil menunggu ambulans tiba.
Jika tidak tahu cara melakukan CPR, minta petugas kesehatan untuk memandu. CPR terdiri dari kompresi dada berulang dan stabil, menurut American Heart Association.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!