Suara.com - Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa virus corona Covid-19 tidak akan membunuh anak-anak yang sehat dan jarang sekali kasus dalam kondisi parah.
Para peneliti mengatakan temuan itu harus meyakinkan orangtua bahwa virus corona Covid-19 itu tidak berisiko bagi anak-anak sekolah.
Para peneliti pun sudah menganalisis data 69.516 pasien yang terinfeksi di 138 rumah sakit di Inggris dari 17 Januari hingga 3 Juli 2020.
Hasilnya, sebanyak 651 orang atau 1 persen pasien adalah anak-anak usia di bawah 19 tahun. Setelah penelitian hingga 17 Juli 2020, 18 persen pasien membutuhkan perawatan kritis dan hanya 1 persen yang meninggal karena virus corona.
Tapi, mereka yang meninggal ketika terinfeksi virus corona juga memiliki riwayat penyakit penyerta yang sudah parah hingga membutuhkan dokter spesialis.
Karena itu, para petugas medis mengatakan kasus kematian akibat Covid-19 pada anak-anak jauh lebih rendah dibandingkan kelompok usia yang lebih tua, yakni mencapai 27 persen.
Pemimpin studi, Prof Calum Semple dari Universitas Liverpool mengatakan virus corona Covid-19 ini menimbulkan risiko kecil bagi anak-anak dari etnis kulit hitam.
"Kami tidak menemukan kasus kematian pada anak usia sekolah yang sehat. Jadi anak kulit hitam benar-benar sehar dan tidak ada risiko sama sekali," ujar Calum Semple dikutip dari The Sun.
Faktanya, kasus kematian yang kami amati adalah anak-anak dengan penyakit penyerta parah, tak hanya sekadar asma maupun fibrosis kistik.
Baca Juga: Denada Ingin Melatih Zumba Anak-Anak Pengidap Kanker
"Jadi, mereka adalah anak-anak dengan penyakit penyerta. Jadi, poin utama di sini adalah virus corona Covid-19 tidak menyebabkan kematian pada anak-anak," jelasnya.
Karena itu, semua orangtua perlu meyakini bahwa anak-anaknya tidak berada dalam kondisi berbahaya atau mencekam ketika kembali sekolah.
Karena, lamanya mereka tidak datang ke sekolah, terbatasnya aktivitas sosial dan terhambatnya pendidikan online juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental mereka.
Dr Olivia Swann dari University of Edinburgh, mengatakan risiko absolut dari setiap anak di Inggris yang menjalani perawatan akibat virus corona Covid-19 tergolong kecil.
Tidak ada orang yang bebas dari infeksi virus corona Covid-19, termasuk anak-anak. Tapi, virus corona Covid-19 jarang sekali menyebabkan kematian dan kondisi parah pada anak-anak, kecuali memiliki penyakit bawaan.
"Saya berharap informasi ini benar-benar bisa meyakinkan semua orangtua yang khawatir terhadap anak-anaknya," jelasnya.
Berita Terkait
-
KemenPPPA Dukung Arahan Prabowo Setop Kerahkan Siswa Sambut Pejabat
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Bukan Tak Senang, Ini Alasan Prabowo Larang Siswa Sambut Kunjungan Presiden
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis