Suara.com - Menyantap makanan favorit memang bisa mengembalikan mood. Namun bagaimana kalau memasak sendiri? Sebab kegiatan ini justru dapat memberikan banyak nilai lebih karena menyenangkan.
"Semasa pandemi, memang banyak orang yang mengalami kecemasan yang luar biasa hingga menimbulkan stress yang turut berdampak pada keluarga. Menghilangkan stress atau kecemasan ini dapat dilakukan dengan menciptakan banyak kegiatan yang menyenangkan," kata Dr. Rose Mini Agoes Salim, psikolog dan akademisi Universitas Indonesia.
Hal ini juga didukung oleh Dessy Ilsanti, psikolog klinis. Ia mengatakan untuk mengurangi stres harus fokus pada diri sendiri dan apa yang ada di sekitarnya, misalnya keluarga.
"Kita bisa berfokus pada hal-hal yang bisa dilakukan di rumah, diantaranya memasak," tambahnya, dalam rilis pers GoFood yang diterima Suara.com, Selasa (1/9/2020).
Beberapa penelitian pun membuktikan bahwa memasak memiliki berbagai macam manfaat, termasuk menuntaskan kekhawatiran akan higienitas.
Selain itu, berikut beberapa manfaat memasak yang juga sudah dibuktikan oleh ahli:
1. Memberi kepuasan tersendiri (self-rewarding)
Memasak bisa menjadi salah satu keahlian yang bisa dipelajari dan bisa berpengaruh terhadap perasaan dan pikiran.
"Dengan bahan yang siap masak sebenarnya sangat memudahkan. Kita tidak harus punya skill ahli dalam memasak, namun tetap memudahkan kita mencapai self rewarding. Jadi kita set standarnya juga jangan ketinggian sehingga mencapainya pun bisa jadi lebih mudah karena kegiatan ini dilakukan sendiri rumah," jelas Dessy.
Baca Juga: Psikolog Sebut Generasi Sandwich Rentan Stres, Ini yang Bisa Dilakukan!
2. Cara terapi
Menurut Rose, memasak memberikan kenyamanan dan menambah eksistensi diri.
"Itulah sebabnya, saat seseorang menikmati memasak, daya tahan tubuhnya akan meningkat karena berarti ada hormon yang keluar yang membuat kita tidak dalam situasi tegang," paparnya.
3. Lebih kreatif
Sebuah studi 2016 menunjukkan memasak dapat meningkatkan kreativitas dan kebahagiaan.
Studi ini mengikuti gerakan dan bahasa tubuh 658 orang selama dua minggu ketika memasak. Mereka mencatat ketika peserta melakukan hal-hal kecil, bermakna, dan menenangkan, seperti memanggang setiap hari, peserta lebih bahagia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan