Suara.com - Orangtua zaman dulu memiliki cara alami untuk mengobati berbagai penyakit sebelum pergi ke fasilitas kesehatan. Salah satu pengobatan alternatif yang turun temurun dipercaya masyarakat Indonesia adalah berkumur dengan air garam ketika sakit gigi.
Rasa sakit dan denyut pada gigi mungkin bisa sedikit mereda. Namun menurut doker spesialis gigi drg. Shaffa Amalia, Sp.KGA, berkumur air garam bukan solusi permanen untuk meredakan masalah gigi.
"Kalau zaman dulu untuk mematikan kuman saja. Tapi kan penyebabnya tidak diketahui. Mungkin hanya untuk sekadar nyaman, mungkin orang zaman dulu kalau sudah kumur dengan air garam, kuman diawal tersingkir sedikit, tapi masalah awalnya tetap ada," kata Shaffa dalam siaran langsung instagram bersama radio kesehatan, Rabu (2/9/2020).
Ia melanjutkan, air garam dapat meredakan rasa sakit gigi beberapa saat tetapi tidak mampu mengatasi inti masalahnya. Tak ayal sewaktu-waktu sakit gigi bisa muncul kembali muncul. "Karena tidak diatasi langsung ya berarti masalahnya masih ada. Jadi sebaiknya tetap diperiksakan," ucapnya.
Shaffa juga mengingatkan bagaimana pergi ke dokter gigi di situasi wabah virus corona Covid-19 seperti saat ini harus ekstra hati-hati.
Ia menyarankan sebaiknya hanya pergi berobat jika kondisi telah darurat. "Misalnya sakitnya sudah gak bisa ditahan, sampai bikin gak bisa makan. Kalau masih bisa diobati dengan obat di rumah, obat dulu aja," katanya.
Jika terpaksa harus pergi ke fasilitas kesehatan, pastikan buat janji terlebih dahulu dengan dokter gigi agar tidak perlu menunggu antrean pemeriksaan terlalu lama. Apalagi tempat praktik dokter gigi termasuk tempat yang rawan penularan virus corona jenis baru tersebut.
"Rentan sekali. Kita aja melakukan pemeriksaan di area mulut di mana penyebaran paling banyak melalui mulut dengan aerosol. Kita tidak tahu kondisinya apakah dokternya sehat atau pasiennya sehat. Makanya kita saling menjaga dengan menerapkan protokol kesehatan," ucap dokter di RSAB Harapan Kita tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial