Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mencatat orang dewasa yang dites positif Covid-19 dua kali lebih mungkin telah melaporkan dirinya makan di restoran dalam 14 hari sebelum jatuh sakit akibat terinfeksi virus.
Selain makan di restoran, pasien juga melaporkan pergi ke bar atau kedai kopi. Hasil ini diketahui setelah peneliti menganalisis peserta yang tidak memiliki kontak dekat dengan orang yang sudah diketahui menderita Covid-19.
Studi yang terbit pada Kamis (10/9/2020) ini memasukkan data 314 orag dewasa yang dites virus corona pada Juli karena mereka mengalami gejala. Sebanyak 154 dinyatakan positif dan 160 negatif.
Tes dilakukan di 11 fasilitas perawatan kesehatan berbeda di 10 negara bagian AS, yaitu California, Colorado, Maryland, Massachusetts, Minnesota, North Carolina, Ohio, Tennessee, Utah dan Washington.
Data menunjukkan, 40 persen orang dewasa yang dites positif mengakui melakukan kontak dekat dengan setidaknya satu pengidap infeksi virus corona. Sebagian besar (51 persen) kontak dekat mereka adalah anggota keluarga.
Peneliti juga menemukan 71 persen orang dewasa dengan Covid-19 dan 74 persen dari mereka yang negatif melaporkan selalu memakai masker saat berada di tempat umum.
Hampir tidak ada perbedaan di antara mereka dalam hal aktivitas. Hanya, orang yang dites positif lebih mungkin melaporkan sudah makan di restoran dua minggu sebelum mereka mulai sakit.
Meski begitu, peneliti mengatakan masih perlu banyak penelitian untuk menemukan apakah temuan serupa muncul di kelompok orang yang lebih banyak.
"Laporan paparan di restoran telah dikaitkan dengan sirkulasi udara. Arah, ventilasi, dan kekuatan aliran udara, dapat memengaruhi penularan virus, bahkan jika tindakan jarak sosial dan penggunaan masker diterapkan sesuai dengan pedoman saat ini," tulis para peneliti.
Baca Juga: Perkenalkan, Kucing Lucu Maskot Anti Virus Corona di Jepang
"Masker tidak dapat dipakai secara efektif saat makan dan minum, sedangkan berbelanja dan banyak aktivitas dalam ruangan lainnya tidak menghalangi penggunaan masker," tandas mereka, dilansir CNN.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional