Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik sejumlah negara Amerika Selatan yang mulai melonggarkan pembatasan wilayah.
Dilansir ANTARA, Amerika Selatan telah mulai melanjutkan kehidupan sosial dan publik yang normal padahal pandemi COVID-19 masih membutuhkan langkah pengendalian besar, kata direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Carissa Etienne.
Kasus virus corona di daerah perbatasan Kolombia dengan Venezuela telah meningkat sepuluh kali lipat dalam dua minggu terakhir, kata Etienne.
Ia membeberkan data itu dalam pengarahan virtual dari Washington dengan para direktur Organisasi Kesehatan Pan-Amerika.
Tingkat kematian meningkat di beberapa bagian Meksiko, dan kecenderungan serupa terlihat di Ekuador, Kosta Rika dan Bolivia, juga di beberapa wilayah di Argentina, katanya.
"Meskipun seluruh dunia berlomba mengembangkan alat baru untuk mencegah dan menyembuhkan COVID-19, vaksin aman dan efektif yang dapat diproduksi dan dikirim dalam skala besar masih belum tersedia," kata Etienne.
"Kita harus jelas bahwa membuka diri terlalu dini memberi virus ini lebih banyak ruang untuk menyebar dan menempatkan penduduk kita pada risiko yang lebih besar. Lihat apa yang terjadi Eropa," katanya.
Etienne mengatakan pemerintah negara-negara harus memantau perjalanan dengan sangat hati-hati karena membuka kembali pariwisata dapat menyebabkan kemunduran.
Keadaan seperti itu sudah terlihat di Karibia. Di kawasan itu, beberapa negara yang sebelumnya hampir tidak memiliki kasus mengalami lonjakan COVID-19 ketika pariwisata dilanjutkan.
Baca Juga: Lagi, WHO Ingatkan Bahaya Virus Corona di Musim Dingin
Menurut hitungan Reuters, Amerika Selatan telah mencatat sekitar 8,4 juta kasus virus corona dan lebih dari 314.000 kematian. Kedua angka itu merupakan yang tertinggi di kawasan mana pun.
Berita Terkait
-
Benarkah Mobil Hanya Boleh Isi Pertalite 7 Hari Sekali? Cek Fakta Aturan Terbaru Pertamina 2025
-
KPU Batal Rahasiakan Dokumen Capres, Kunto Aji Sentil Menohok: Mbok Ya Dipikir Dulu!
-
Suho EXO Bahas Patah Hati dan Perpisahan di Lagu Solo Terbaru 'Who Are You'
-
The Spy Who Dumped Me: Ketika Mila Kunis Jadi Mata-Mata Dadakan, Malam Ini di Trans TV
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?