Suara.com - Pemerintah Yordania bertindak tegas melakukan pembatasan sosial dan wilayah, demi menekan angka kasus COVID-19 yang terus bertambah.
Dilansir ANTARA, Yordania mengumumkan pihaknya akan memenjarakan warga sampai lebih dari satu tahun jika mereka menggelar acara sosial skala besar yang menghadirkan tamu sampai lebih dari 20 orang.
Ketentuan itu dibuat untuk menekan penyebaran COVID-19, yang kasusnya kembali tinggi di Yordania.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak menggelar acara sosial seperti resepsi pernikahan, upacara pemakaman, dan pesta.
Juru bicara pemerintah, Amjar Adailah, mengatakan kebijakan itu dibuat sesuai Undang-Undang Kedaruratan yang diberlakukan oleh kerajaan sejak April 2020.
Adailah mengatakan aturan pembatasan akan berlaku ketat.
"Kebijakan ini dibuat demi mencegah warga melanggar aturan yang menyebabkan virus kembali menyebar sehingga jumlah pasien positif bertambah," Adailah menerangkan.
Ia menambahkan bahwa warga yang menghadiri acara pertemuan juga akan diwajibkan membayar denda.
Tingginya kasus positif, menurut Menteri Kesehatan Saad Jaber, disebabkan oleh sikap tidak bertanggung jawab warga saat menghadiri resepsi pernikahan dan berbagai acara pertemuan sosial lainnya, tanpa mengenakan masker dan tidak menjaga jarak saat berbincang-bincang di acara resepsi.
Baca Juga: Puting Beliung Terjang RS COVID-19 Pulau Galang, Begini Nasib Pasien Corona
Otoritas di Yordania melaporkan 279 kasus baru dalam waktu 24 jam, Kamis (17/9). Kasus harian itu jadi yang tertinggi di Yordania sejak Maret 2020.
Dengan demikian, total pasien bertambah jadi 4.131 orang dan 26 di antaranya meninggal dunia.
Pemerintah Yordania juga kembali meliburkan sekolah selama dua minggu mulai Kamis setelah puluhan kasus positif ditemukan di kalangan pelajar dan guru yang awal September telah melakukan pembelajaran tatap muka.
Kabinet menteri Yordania awal minggu ini juga menutup restoran dan tempat ibadah, seperti masjid dan gereja, selama dua minggu mulai Kamis.
Sebagian besar pegawai di lembaga pemerintah juga bekerja dari rumah dan hanya sedikit dari mereka yang bekerja di kantor.
Pemerintah Yordania tidak memberlakukan karantina penuh sebagaimana telah dilakukan pada musim semi lalu karena khawatir perekonomian akan terpuruk.
Berita Terkait
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
3 Debutan Piala Dunia 2026 Punya Nilai Pasar Lebih Rendah Dibanding Timnas Indonesia
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia