Suara.com - Amoxillin merupakan jenis obat antibiotik yang banyak ditemui di pasaran. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Jenis infeksi yang bisa diobati dengan obat ini antara lain infeksi saluran kemih atau infeksi saluran pernapasan.
Amoxillin adalah antibiotik dalam bentuk kapsul, dengan kandungan 500 mg amoxicillin dalam tiap kapsulnya. Obat ini tidak digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti batuk pilek biasa atau flu.
Meskipun obat tersebut mudah ditemui di pasaran, ternyata kandungan Amoxicillin ini termasuk golongan jenis obat keras. Sehingga penggunaannya memerlukan resep dokter terlebih dahulu, dan tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan.
Jika hal ini tidak diperhatikan dengan baik, bukan tidak mungkin akan menimbulkan berbagai efek samping yang bisa membahayakan bagi kesehatan. Untuk itu, akan lebih baik setiap pasien mengetahui dan memahami secara jelas mengenai fungsi obat amoxicillin. Berikut Suara.com rangkum dari Alodokter mengenai obat amoxillin:
Peringatan:
- Jangan menjalani imunisasi selama menggunakan amoxillin, kecuali bila dokter yang menyarankan demikian.
- Sebelum menggunakan amoxillin, beri tahu dokter bila menderita penyakit ginjal, mononukleosis, rhinitis, dan biduran.
- Beri tahu dokter mengenai obat, suplemen atau obat herba apa saja yang sedang dikonsumsi, sebelum menggunakan amoxillin.
- Obat ini kadang menyebabkan perubahan warna pada gigi. Oleh karena itu, sikatlah gigi secara teratur untuk mencegahnya.
- Amoxillin dapat menghambat kerja pil KB. Gunakan kontrasepsi jenis lain selama menggunakan amoxillin.
- Segera ke dokter apabila muncul ruam, sesak nafas, sulit menelan, atau pembengkakan di wajah, mulut, tangan, dan tenggorokan setelah menggunakan amoxillin.
- Pastikan selalu membaca petunjuk pada kemasan obat. Lalu, gunakan obat ini sesuai dosis yang sudah dianjurkan oleh dokter.
- Serta, tetap konsumsi amoxillin meskipun kondisi sudah membaik, sampai waktu yang ditentukan oleh dokter. Tidak menghabiskan antibiotik atau menghentikan konsumsi antibiotik terlalu dini akan membuat bakteri kembali menginfeksi. Maka segera beritahu dokter bila kondisi tetap tidak membaik atau malah memburuk setelah mengonsumsi amoxillin.
Dosis Amoxillin:
Dosis amoxillin berbeda-beda, berdasarkan kondisi yang dialami dan usia pasien:
Kondisi: infeksi telinga, hidung dan tenggorokan
- Anak usia <3 bulan: ≤30 mg/kgBB, dibagi menjadi 2 kali sehari.
- Anak usia >3 bulan dengan BB <40 kg: 20-45 mg/kgBB, dibagi menjadi 2-3 kali sehari.
- Anak usia >3 bulan dengan BB >40 kg: 250-875 mg, 2-3 kali sehari.
- Dewasa: 250-875 mg, 2-3 kali sehari.
Kondisi: infeksi paru-paru
- Anak usia <3 bulan: ≤ 30 mg/kgBB, dibagi menjadi 2 kali sehari.
- Anak usia >3 bulan dengan BB <40 kg: 40-45 mg/kgBB, dibagi menjadi 2-3 kali sehari.
- Anak usia >3 bulan dengan BB >40 kg: 500-875 mg, 2-3 kali sehari.
- Dewasa: 500-875 mg, 2-3 kali sehari.
Kondisi: infeksi kulit
Baca Juga: Peneliti AS Temukan 5 Obat yang Tidak Diizinkan di Dalam Suplemen
- Dewasa: 250-875 mg, 2-3 kali sehari.
Kondisi: infeksi saluran kemih
- Dewasa: 250-875 mg, 2-3 kali sehari.
Kondisi: infeksi bakteri H. pylori
- Dewasa: 1 gram, 2 kali sehari, dikombinasikan dengan obat lain.
Efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan amoxillin, diantaranya:
- Diare
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Linglung
- Pusing
- Sensasi terbakar di dada
- Insomnia
- Kulit mudah memar
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif