Suara.com - Sejak awal pandemi Covid-19, para peneliti berupaya menjawab pertanyaan tentang bagaimana infeksi virus corona memengaruhi wanita hamil.
Beberapa penelitian saat ini menunjukkan belum ada bukti bahwa wanita hamil berisiko tinggi terkena Covid-19 dibandingkan masyarakat umum.
Tetapi, pakar mengingatkan bahwa kehamilan dapat menekan sistem kekebalan, sehingga kemungkinan mereka akan mengalami komplikasi parah saat terinfeksi SARS-CoV-2.
Menambah informasi ini, sebuah penelitian terbaru dari University of California San Francisco di AS menunjukkan gejala Covid-19 pada wanita hamil bisa berlangsung dalam jangka panjang, yaitu selama dua bulan atau lebih.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology, tim peneliti menganalisis perjalanan klinis dari 594 wanita yang dites positif Covid-19 selama kehamilan.
Setengah dari peserta masih mengalami gejala setelah tiga minggu terinfeksi, dan 25 persen mengalami gejala setelah delapan minggu.
Peserta penelitian dinyatakan positif antara 22 Maret hingga 10 Juli dan memiliki usia rata-rata 31 tahun. Usia kehamilan peserta saat penelitian berlangsung sekitar 24 minggu.
Dilaporkan The Health Site, peneliti menemukan gejala awal paling umum pada kelompok tersebut adalah batuk, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, dan demam.
Namun, peneliti mengatakan bahwa ada beberapa gejala yang tumpang tindih, yang artinya gejala seperti kondisi kesehatan lain, misalnya mual, kelelahan, dan hidung tersumbat.
Baca Juga: Formula Baru Obat Covid-19 Diuji Klinis, Ampuh dan Tanpa Efek Samping?
Temuan mereka juga menunjukkan gejala pertama dan utama Covid-19 adalah batuk (20 persen), sakit tenggorokan (16 persen), nyeri badan (12 persen), dan demam (12 persen).
Sedangkan enam persen wanita hamil lainnya juga mengalami hilangnya indra penciuman dan perasa, berbarengan dengan sesak napas, pilek, bersin, mual, sakit tenggorokan, muntah, diare, atau pusing.
Peneliti mencatat waktu rata-rata gejala sembuh adalah 37 hari.
Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat membantu orang hamil dan dokternya lebih memahami apa dampak kemungkinan dari infeksi Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat