Suara.com - Hipertensi jadi salah satu penyakit komorbid atau penyakit penyerta yang memperburuk gejala Covid-19.
Meski begitu, alasan mengapa hipertensi memperburuk Covid-19 masih jadi perdebatan di kalangan praktisi medis.
Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH) Dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH mengungkap salah satu hipotesis atau dugaan, ini terjadi karena obat anti hipertensi yang semakin mempermudah masuknya virus corona penyebab sakit Covid-19.
Ia menjelaskan virus SARS CoV 2 atau corona baru masuk melalui reseptor yang dinamakan ACE2. Sedangkan obat anti hipertensi ini memperbanyak reseptor ACE2, sehingga semakin banyak virus masuk.
"Dikatakan pasien hipertensi yang mendapat obat anti hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah, maka dikatakan jumlah ACE2 nya meningkat," ujar Dr. Tunggul dalam dalam acara peluncuran dua pengukur tekanan darah OMRON, Rabu (14/10/2020).
"Dengan demikian hipotesis mengatakan, maka jumlah terpaparnya pasien dengan virus jadi lebih banyak, sehingga waktu itu dikatakan jangan pakai obat ini," lanjutnya.
Selain hipotesis di atas, Dr. Tunggul juga mengungkap hipotesis penelitian lain yang justru mengatakan bahwa hipertansi adalah co insiden atau penyakit yang diderita bersamaan dengan Covid-19.
Hipotesis penelitian itu kata Dr. Tunggul, menunjukkan sama sekali tidak ada hubungan sebab akibat mengkonsumsi obat anti hipertensi bisa meningkatkan risiko terkena Covid-19.
"Kita tahu hipertensi adalah satu faktor risiko tetapi bisa dikendalikan, penelitian ini sifatnya retrospektif (pasien yang sudah diobati). Hipotesis ini ada di banyak penelitian dari China, Amerika Serikat, North America, Italia dan Spanyol, tidak ada ngaruh obat yang jelek terhadap perjalanan Covid-19," terang Dr. Tunggul.
Baca Juga: Suami Meninggal saat Anak Kena Covid-19, Kisah Ketegaran Ibu Ini Viral
Laporan awal di Wuhan, China saat 65 persen pasien Covid-19 menderita hipertensi.
Setelahnya dilakukan 3 penelitian di China yang menunjukkan pasien Covid-19 dengan hipertesi yang mengonsumsi obat anti hipertensi, menunjukkan rekam medis yang lebih baik.
"Kesimpulannya baik di Eropa, Inggris dan Australia, obat anti hipertensi harus dilanjutkan, tidak boleh dihentikan," tutupnya.
Berita Terkait
-
4 Smartwatch Terbaik untuk Cek Tekanan Darah, Desain Stylish Mulai Rp2 Jutaan
-
Waspada! Hipertensi Intai Anak Muda, Ini Resep Sehat Kata Dokter
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Hipertensi Masih Jadi Silent Killer, Deteksi Dini Dan Pola Makan Sehat Jadi Kunci Pencegahan
-
10 Rekomendasi Tensimeter Digital yang Akurat, Bagus, dan Murah Mulai Rp90 Ribuan
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut