Suara.com - American Heart Association mengumumkan pada Rabu (21/10/2020) pedoman baru untuk Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR). Periode pemulihan setelah serangan jantung sekarang dianggap sebagai elemen penting untuk bertahan hidup.
Pedoman tersebut diperbarui untuk mengatasi kesenjangan kesehatan dan pengelolaan keadaan darurat terkait opioid. Terakhir pedoman ini diperbarui pada 2015 lalu, lapor Fox News.
AHA mengatakan rekomendasi baru menambahkan elemen keenam pada apa yang disebut "Rantai Bertahan Hidup", diartikan sebagai serangkaian tindakan kritis yang fungsinya memaksimalkan kemungkinan seseorang selamat dari serangan jantung.
"Pedoman keenam membahas pemulihan. Ini menyoroti kebutuhan untuk perawatan, pengawasan, dan rehabilitasi bagi korban serangan jantung dan yang merawatnya," tulis AHA.
Fase pemulihan termasuk penilaian untuk kecemasan, depresi, stres pasca-trauma dan kelelahan bagi penyintas serangan jantung. Sedangkan yang lainnya tentang penilaian rehabilitasi dan pengobatan gangguan fisik, neurologis, kardiopulmoner dan kognitif sebelum keluar dari rumah sakit.
Selain itu, pedoman juga mencakup perencanaan bagi penyintas serangan jantung dan orang yang merawatnya. Itu termasuk rekomendasi perawatan medis, rehabilitasi, dan waktu kembali beraktivitas atau ekspektasi kerja bagi penyintas.
Pedoman baru ini mendorong lebih banyak orang untuk melakukan CPR dalam situasi darurat, karena AHA memperkirakan kurang dari 40 persen penderita serangan jantung yang tidak dirawat di rumah sakit menerima CPR dari orang awam, sebelum petugas medis datang.
AHA juga mengumumkan informasi baru tentang CPR pediatrik, sekarang merekomendasikan satu napas setiap 2 sampai 3 detik atau 20 sampai 30 napas per menit.
"Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu, penting bagi kami untuk meninjaunya dan membuat rekomendasi tentang bagaimana penyedia kesehatan dapat memberikan perawatan berkualitas tinggi melalui informasi terbaru," jelas Raina Merchant, ketua Komite Perawatan Kardiovaskular Darurat AHA.
Baca Juga: Bisa Jaga Kesehatan Jantung hingga Gula Darah, Simak 4 Manfaat Terung
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan