Suara.com - Banyak orangtua mengandalkan baby oil untuk merawat kulit bayi. Namun, para orangtua harus benar-benar mengawasi sang buah hati agar tidak sampai menelan cairan tersebut.
Melansir The Sun, seperti dikutip dari Hops.id, seorang balita bernama Grayson mengalami keracunan usai tak sengaja meminum baby oil.
Bocah tiga tahun asal Amerika Serikat yang merupakan putra dari Jenna Joy ini mulanya mengambil botol baby oil di meja. Dia lalu meminumnya sedikit.
Ayah Grayson, Casey, rupanya melihat kejadian itu dan segera menyita botol baby oil dari tangan anaknya. Namun, tetap saja sang anak sudah terlanjur meminumnya.
Setelah meminum minyak tersebut, Grayson tampak mengernyit karena tak suka dengan rasanya. Saat itu, orangtua bocah ini mengira efeknya tidak akan parah. Namun, beberapa saat kemudian, Jenna mengungkapkan putranya mendadak batuk-batuk, lesu, lalu tertidur sambil duduk.
"Aku langsung menelepon panggilan medis darurat. Mereka lalu memintaku menghubungi Poison Control. Setelah itu, aku segera diminta ke UGD karena bisa jadi Grayson mengalami keracunan," kata Jenna.
Tim dokter meminta Grayson menjalani rawat inap dan melakukan rontgen paru-paru. "Mereka melakukan rontgen pada paru-paru Grayson dan mengatakan kepada saya bahwa itu sama seperti kamu atau saya meminum bensin," ujar Jenna kemudian.
Untungnya, kondisi Greyson membaik setelah mendapat penanganan medis. Jenna lalu membagikan pengalaman menegangkan itu di media sosial Facebook supaya tidak ada korban seperti anaknya lagi.
"Bagaimana bisa tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang betapa berbahayanya ini?" ungkap Jenna.
Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Muncul Ancaman Norovirus Penyebab Keracunan Makanan
Jenna belakangan baru tahu bahwa baby oil mengandung hidrokarbon yang kategorinya sama dengan fluida korek api dan oli motor. Dia kemudian berharap orangtua lainnya juga mengetahui seperti apa risikonya jika sampai tertelan anak-anak.
"Kami terkejut, ini sesuatu yang harus diketahui banyak orangtua tentang berbahayanya bahan yang terkandung dalam baby oil," kata dia.
Gejala umum keracunan hidrokarbon antara lain batuk, tersedak, dan demam. Gejala-gejala tersebut bisa terjadi dalam beberapa jam atau bahkan lebih cepat. Efeknya dapat memicu iritasi paru-paru, pneumonia, bahkan kematian.
Jika tidak ada gejala dalam 24 jam, seharusnya anak tetap baik-baik saja. Meski begitu, para orangtua benar-benar harus memastikan agar buah hati tidak menelan apapun yang bisa membahayakan mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental