Suara.com - Wanita yang menurunkan berat badan setelah usia 50 tahun dan mempertahankannya, berisiko lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang beratnya tetap sama.
Demikian menurut sebuah studi dari para peneliti di American Cancer Society, Harvard TH Chan Scool of Public Health, dan lainnya.
Studi tersebut dipublikasikan 17 Desember 2019 di Journal of National Cancer Institute.
Dilansir dari laman Cancer.org, kelebihan berat badan adalah risiko yang diketahui untuk kanker payudara setelah menopause. Tetapi ini adalah studi besar pertama yang menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dapat mengurangi risiko kanker payudara.
Namun temuan itu tidak termasuk wanita yang menggunakan terapi hormon pasca menopause.
Para peneliti mengamati 180.885 wanita dari 10 studi di Proyek Pooling Studi Prospektif Diet dan Kanker. Mereka mencatat berat badan para wanita sebanyak 3 kali selama sekitar 10 tahun, yakni ketika mereka mendaftar, sekitar 5 tahun kemudian, dan sekitar 5 tahun setelah itu. Penurunan berat 2 kilogram atau kurang (sekitar 4,4 lbs) dianggap stabil.
Mereka menemukan semakin banyak wanita kehilangan berat badan, semakin rendah risiko mereka terkena kanker payudara. Kehilangan berat badan sedikit saja bahkan dapat menurunkan risiko.
Lauren Teras, PhD, penulis utama studi tersebut mengatakan bahwa mendapatkan berat badan yang sehat memiliki banyak manfaat kesehatan dan merupakan tujuan yang baik untuk semua orang.
Mendapatkan berat badan yang sehat dan mempertahankannya memang tidaklah mudah bagi kebanyakan orang. Tapi menurunkan berat badan bahkan dalam jumlah kecil, misalnya setengah pon (0,2 kg) seminggu adalah awal yang baik.
Penemuan ini menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk menurunkan berat badan, tentunya secara sehat. Ini juga berlaku untuk wanita yang telah menambah berat badan bahkan setelah usia 50 tahun.
Baca Juga: Keterlambatan Diagnosis Kanker Payudara pada Pria Bisa Berakibat Fatal
"Hasil kami menunjukkan bahwa bahkan menurunkan berat badan yang berkelanjutan dalam jumlah sedang dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah bagi wanita, lebih dari 50," kata Lauren Teras.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda