Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah membuat banyak orang merasa lebih lelah dan mudah marah. Meskipun rasa lelah bisa disebabkan oleh stres atau kurang tidur malam, tidur siang terus-menerus bisa menjadi tanda hipersomnia.
Lee Chambers, psikolog lingkungan dan konsulta kesejahteraan mengatakan hipersomnia adalah suatu kondisi yang membuat seseorang mengantuk sepanjang hari.
Kondisi ini juga dikenal sebagai kantuk siang hari yang berlebihan (EDS). Lee Chambers mengatakan kondisi ini bisa membuat Anda merasa mengantuk. Meskipun Anda telah menjalani siklus tidur penuh.
Jika Anda kesulitan untuk beraktivitas sepanjang hari atau mudah marah, kondisi ini bisa menjadi salah satu bentuk hipersomnia. Kondisi ini bisa berupa hipersomnia primer atau sekunder, yang berarti Anda menderita kondisi medis lainnya.
Hipersomnia primer biasanya disebabkan oleh masalah otak yang mengontrol fungsi tidur dan bangun. Sedangkan hipersomnia sekunder adalah akibat dari kondisi medis lain yang menyebabkan kurang tidur, seperti sleep apnea.
"Kondisi ini juga berpotensi mengakibatkan fungsi tiroid menurun atau cedera otak traumatis. Bahkan obat-obatan tertentu bisa emmicu hipersomnia pada seseorang," kata Lee Chambers dikutip dari The Sun.
Berikut ini tanda-tanda hipersomnia yang bisa Anda waspadai.
1. Energi menurun
Kelelahan terus-menerus menjadi gejala utama hipersomnia. Akibat kelelahan ini, mungkin Anda akan kekurangan energi dan akan tidur siang sepanjang hari tanpa mengalami rasa kantuk tersebut.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Perkuat Kekebalan Tubuh dengan Vitamin D dan Zinc
Menghirup udara segar adalah cara terbaik utnuk meningkatkan energi dan mendorong seseorang yang mengalami penurunan energi untuk menggerakkan kakinya.
2. Mudah marah
Beberapa orang biasanya tidur dengan perasaan yang kurang baik, tapi akan hilang hanya dengan menyeduh segelas kopi di pagi hari.
Tapi, perasaan kesal atau marah terus-menerus bisa menjadi tanda hipersomnia. Para ahli menyarankan untuk menjalani rutinitas tidur yang baik untuk meminimalkan gejala hipersomnia.
3. Kehilangan nafsu makan
Kehilangan nafsu makan bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti obat. Tapi, hipersomnia yang menyebabkan energi menurun biasanya disertai hilangnya nafsu makan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar